"Deadpool & Wolverine", film yang sangat dinanti-nanti, menampilkan kembalinya Hugh Jackman sebagai Wolverine dan Ryan Reynolds sebagai Deadpool.
Kehadiran mereka tidak hanya memperkaya narasi tapi juga memberikan dimensi baru dalam sinematografi Marvel.Â
Film ini menjadi ajang reunian para mutan dari alam semesta X-Men, Fantastic Four, dan MCU, yang disatukan melalui merger Disney dengan 20th Century Fox pada tahun 2019.Â
Hal ini mengizinkan integrasi karakter-karakter ini ke dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), menciptakan kesempatan untuk mengeksplorasi narasi baru dan kompleks.
Film ini diarahkan oleh Shawn Levy, yang terkenal akan kemampuannya menggabungkan humor, aksi, dan drama.Â
Dari segi sinematografi, "Deadpool & Wolverine"Â membawa estetika yang lebih kasar dan nyata, yang cocok dengan rating R yang dimilikinya.Â
Penyutradaraan Levy mendapatkan pujian karena mampu mengolah cerita dengan efek visual yang menarik serta pemilihan lokasi yang mengesankan, menciptakan tontonan yang tidak hanya menghibur tapi juga visualnya memanjakan mata.
Salah satu aspek yang paling menarik adalah penggunaan teknik pengambilan gambar yang dinamis untuk mengakomodasi aksi-aksi yang cepat dan brutal, khas film Deadpool dan Wolverine.Â
Kamera sering bergerak cepat mengikuti aksi, seringkali dengan pengambilan gambar dari sudut yang tidak biasa, yang menambah intensitas dan kegembiraan dalam setiap adegan pertarungan.
Penggunaan efek khusus juga layak mendapatkan perhatian khusus.Â