Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "You'll Never Live To Regret It" Karya Jeffrey Archer (10)

1 Juli 2024   14:32 Diperbarui: 1 Juli 2024   14:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "You'll Never Live To Regret It". (Created by Bing Image Creator)

Permulaan Persetujuan

David dan Pat, dua sahabat seumur hidup, memutuskan untuk saling meninggalkan warisan finansial jika salah satu dari mereka meninggal. Kedekatan mereka bermula dari persahabatan kedua keluarga mereka, meski awalnya keluarga berharap David akan menikahi Ruth, adik Pat. Meskipun David sempat tidak setia, Pat tetap mendukungnya, sehingga David merasa perlu memastikan keamanan finansial Pat.

David yang sudah lama menunda untuk mengurus asuransi nyawa, akhirnya terpaksa bertemu dengan Marvin Roebuck, seorang agen asuransi yang gigih dari Geneva Life. Meskipun awalnya enggan, pertemuan tersebut dijadwalkan saat Pat bekerja malam, sehingga David bisa berbicara dengan Marvin tanpa kehadiran Pat. Dalam pertemuan itu, Marvin berhasil membujuk David untuk mempertimbangkan polis asuransi sebesar satu juta dolar, meskipun David awalnya merasa cukup dengan setengah juta dolar.

David, yang bekerja di bidang saham dan obligasi dengan gaji yang tidak sebesar yang ia klaim pada Marvin, merasa terpaksa mengikuti saran Marvin karena penawarannya tampak menguntungkan. Namun, di balik itu, David memiliki rencana lain yang tidak ia ungkapkan kepada Marvin atau siapapun.

Pengaturan Akhir

Setelah pertemuan dengan Marvin, David memutuskan untuk mengikuti saran sang agen dan memilih polis asuransi satu juta dolar. Marvin kembali ke apartemen mereka untuk menyelesaikan semua dokumen yang diperlukan dan David menandatanganinya, menunjuk Pat sebagai penerima manfaat tunggal. Proses ini terjadi tanpa sepengetahuan Pat yang detil, karena David ingin menghindari keterlibatan Pat yang lebih dalam.

Sebelum polis tersebut aktif, David harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin di dokter yang ditunjuk perusahaan asuransi di New York. Dengan alasan medis, David dan Pat pergi ke New York bersama-sama tetapi memilih untuk tidak terlihat bersama di depan publik untuk menghindari kecurigaan. Pemeriksaan medis David berjalan lancar, dengan hasil yang menunjukkan ia dalam kondisi sehat walau sebenarnya David menyembunyikan penyakit serius yang ia derita.

Kembali ke apartemen, Pat dan David menghabiskan hari-hari berikutnya dengan kekhawatiran tentang masa depan, sementara Marvin mengonfirmasi bahwa semua dokumen telah selesai dan polis asuransi siap aktif. Marvin meyakinkan David bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, meskipun David sendiri memiliki keraguan mendalam tentang konsekuensi jangka panjang dari keputusan ini.

Konsekuensi Tak Terduga

Beberapa bulan setelah polis asuransi aktif, David meninggal karena AIDS, sebuah penyakit yang tidak diketahui oleh dokter asuransi saat pemeriksaan. Pat, yang kini menjadi penerima manfaat, dihadapkan pada tugas untuk mengurus klaim asuransi tanpa terlibat langsung, mengikuti nasihat terakhir David. Pat mempercayakan segala urusan kepada pengacara David, Mr. Levy, yang menghadapi skeptisisme dan kecurigaan dari perwakilan Geneva Life yang tidak ingin membayar klaim tersebut.

Mr. Levy, dengan gigih, membela hak Pat terhadap klaim tersebut, berbekal hasil tes yang menunjukkan David tidak terdiagnosis HIV pada saat tes pra-polis. Setelah perjuangan hukum yang panjang dan melelahkan, serta berbagai taktik mengulur waktu dari perusahaan asuransi, akhirnya, Pat berhasil menerima pembayaran satu juta dolar, sesuai dengan polis yang David buat.

Namun, kemenangan ini tidak membawa kebahagiaan bagi Pat. Marvin, agen asuransi yang awalnya menangani polis David, mengalami masalah berat di pekerjaannya dan mencoba memanfaatkan situasi dengan mengajak Pat untuk mengambil polis baru, berharap hal itu akan menyelamatkan karirnya. Pat, yang masih terguncang atas kehilangan David dan kelelahan karena proses hukum, pada akhirnya setuju untuk membantu Marvin tetapi dengan syarat yang ketat dan menghindari pemeriksaan kesehatan yang bisa mengungkap penyakitnya.

Cerita ini berakhir dengan kejutan yang menyedihkan: Pat meninggal karena serangan asma sebelum klaim asuransinya diselesaikan, meninggalkan adiknya, Ruth, sebagai penerima manfaat berikutnya. Setelah kematian Pat, perjuangan hukum berlanjut sampai Ruth akhirnya menerima pembayaran dari polis yang awalnya didirikan oleh David, menegaskan betapa rumit dan tak terduganya konsekuensi dari keputusan yang tampaknya sederhana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun