Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Mengatasi Pengunjung Coffee Shop yang Berlama-lama

24 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:48 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Coworking space. (Sumber: Freepik/peoplecreations)

Fenomena Pengunjung Coffee Shop yang Berlama-lama

Fenomena menghabiskan waktu di coffee shop untuk bekerja, belajar, atau bersosialisasi telah menjadi kebiasaan yang umum di kota-kota besar Indonesia. Banyak yang merasakan bahwa suasana coffee shop, lengkap dengan fasilitas seperti WiFi gratis dan colokan listrik, bisa meningkatkan produktivitas. 

Atmosfer yang nyaman, aroma kopi yang menggugah selera, serta suara latar yang tidak terlalu mengganggu membuat banyak orang memilih tempat ini sebagai "kantor kedua" mereka. Namun, di balik kenyamanan ini, muncul tantangan baru bagi para pemilik coffee shop, yaitu pengunjung yang memesan sedikit namun duduk lama, atau yang sering disebut sebagai "pengunjung satu gelas teh".

Dari sisi pengunjung, coffee shop menawarkan tempat yang ideal untuk berbagai kegiatan. Mulai dari mahasiswa yang mengerjakan tugas kuliah, pekerja lepas yang membutuhkan tempat kerja sementara, hingga mereka yang hanya ingin menghabiskan waktu dengan teman-teman. Keberadaan coffee shop menjadi oase bagi mereka yang mencari suasana berbeda dari rumah atau kantor. 

Namun, dari sudut pandang pemilik coffee shop, situasi ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, pengunjung yang ramai bisa meningkatkan citra dan popularitas tempat. Di sisi lain, jika pengunjung tersebut tidak melakukan pembelian tambahan, hal ini bisa mempengaruhi pendapatan harian mereka.

Beberapa coffee shop telah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah ini, mulai dari memberikan waktu akses WiFi yang terbatas hingga menerapkan kebijakan minimum pembelian. Namun, solusi ini belum tentu efektif dan bisa jadi menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung. 


Sebagai contoh, memberikan akses WiFi berbatas waktu mungkin akan membuat pengunjung merasa terganggu dan tidak betah, yang pada akhirnya bisa menurunkan jumlah pelanggan yang datang. Demikian pula dengan kebijakan minimum pembelian, meskipun bisa mendorong pengunjung untuk membeli lebih banyak, namun juga bisa dianggap sebagai paksaan.

Teknologi juga bisa menjadi solusi untuk masalah ini. Menggunakan Internet of Things (IoT) untuk mengatur colokan listrik adalah salah satu contohnya. 

Dengan teknologi ini, colokan listrik bisa diatur untuk aktif hanya dalam jangka waktu tertentu, misalnya dua jam, dan bisa diaktifkan kembali dengan melakukan pembelian tambahan atau meminta bantuan staf. Namun, solusi teknologi ini juga memerlukan investasi yang tidak sedikit dan belum tentu bisa diterapkan di semua tempat.

Fenomena ini menunjukkan bahwa coffee shop bukan hanya tempat untuk menikmati kopi, tapi juga telah berkembang menjadi ruang sosial yang multifungsi. Maka, penting bagi para pemilik coffee shop untuk mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan dari sisi bisnis, tapi juga tetap memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Bagaimana cara terbaik untuk mencapai keseimbangan ini?

Usulan Solusi untuk Mengatasi Pengunjung yang Berlama-lama

Dalam menghadapi fenomena pengunjung yang berlama-lama di coffee shop tanpa melakukan pembelian yang signifikan, beberapa usulan solusi dapat diterapkan oleh pemilik coffee shop untuk menjaga keseimbangan antara kenyamanan pengunjung dan keuntungan bisnis. Berikut beberapa ide yang bisa dipertimbangkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun