Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Novel "Take My Love" Karya Pipit Chie

16 Juni 2024   21:01 Diperbarui: 16 Juni 2024   21:09 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Cover Novel "Take My Love"/KaryaKarsa

Aspek romantis juga mulai muncul dengan lebih jelas dalam cerita. Meskipun Rasya berulang kali menunjukkan ketidakinginannya untuk terlibat dalam hubungan romantis, interaksi dengan beberapa tokoh perempuan menunjukkan potensi konflik dan perkembangan karakter lebih lanjut. Kontradiksi antara keinginan pribadinya dan harapan orang lain menjadi tema yang semakin diperkuat.

Pada bagian ini, pengarang sukses menciptakan narasi yang menarik dengan konflik yang semakin intens. Penggunaan latar tempat seperti Jakarta dan Sydney tidak hanya sebagai latar belakang, tetapi juga sebagai simbol dari dua dunia yang berbeda yang harus dihadapi oleh Rasya, menambah kedalaman cerita. Jakarta dengan hiruk-pik dan tuntutannya, dan Sydney sebagai simbol dari kebebasan dan kehidupan yang pernah dinikmatinya.

Secara keseluruhan, bagian kedua dari "Take My Love" meningkatkan intensitas cerita dengan menggali lebih dalam konflik dan memberikan lebih banyak ruang bagi karakter-karakter untuk berkembang. 

Pembaca dibawa untuk merasakan tekanan yang dialami Rasya dan diharapkan dapat memahami keputusan-keputusan yang ia buat. Novel ini berhasil menggambarkan betapa kompleks dan menantangnya menjalani kehidupan sebagai ekspatriat yang kembali ke tanah air, dengan semua harapan dan tantangan yang menyertainya.

Bagian Ketiga

Di bagian ketiga dari "Take My Love," novel mencapai puncak konflik dan resolusi dari beberapa masalah yang telah dibangun sejak awal. Konflik yang melibatkan Rasya, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, mulai menemukan jalan keluarnya, memberikan pembaca gambaran lengkap tentang pertumbuhan dan perubahan karakter utama.

Dinamika keluarga Rasya menjadi pusat perhatian di bagian ini, khususnya hubungannya dengan ibunya, Elvina, yang terus mendesaknya untuk menikah. Pengarang berhasil menggambarkan tekanan sosial yang dialami oleh individu, terutama dalam budaya yang sangat mementingkan keluarga dan pernikahan. Melalui serangkaian peristiwa, Rasya mulai menyadari bahwa kebahagiaan pribadi tidak harus selalu dikorbankan demi keinginan keluarga. Ini adalah momen penting yang menunjukkan kedewasaan dan keberanian Rasya untuk berdiri untuk diri sendiri.

Dari segi romantisme, pengarang memperkenalkan karakter baru yang berpotensi menjadi pasangan Rasya. Ini bukan hanya menambah dimensi baru dalam plot, tetapi juga membantu mengeksplorasi lebih dalam tentang apa yang sebenarnya diinginkan Rasya dari sebuah hubungan. Interaksi antara Rasya dan karakter baru ini dipenuhi dengan dialog yang introspektif dan mendalam, yang memperkaya narasi dan mengundang pembaca untuk merenung tentang apa arti cinta dan komitmen.

Di sisi profesional, Rasya dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan dia untuk mengambil keputusan yang akan menentukan arah karirnya di masa depan. Proyek besar yang menjadi bagian penting dari kisah ini mencapai klimaksnya, menunjukkan hasil kerja keras Rasya dan timnya. Pengarang memberikan detail yang cukup tentang aspek teknis dan emosional dalam menyelesaikan proyek, yang mencerminkan realitas dunia kerja modern.

Novel ini berakhir dengan resolusi yang memberikan kepuasan, namun tetap realistis. Rasya tidak mendapatkan semua yang dia inginkan, tetapi dia belajar untuk menemukan kebahagiaan dalam keseimbangan. Pembaca dibiarkan dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan sebagai ekspatriat dan dinamika keluarga Indonesia yang kompleks. "Take My Love" berhasil menggambarkan perjalanan pribadi seorang individu dalam mencari identitas dan tempatnya di dunia.

Secara keseluruhan, "Take My Love" adalah sebuah novel yang menyentuh, memperkaya, dan penuh dengan pelajaran tentang kehidupan. Pengarang telah berhasil menggabungkan elemen drama, cinta, dan konflik keluarga dalam sebuah cerita yang universal dan relevan. Bagian ketiga ini memperkuat novel sebagai karya yang mendalam dan menggugah, yang mampu menarik empati dan refleksi dari para pembacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun