Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "The Buller - Podington Compact"

16 Juni 2024   07:08 Diperbarui: 16 Juni 2024   07:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya Frank Richard Stockton (1834-1902)

Awal Persahabatan dan Perbedaan

Thomas Buller dan William Podington adalah dua sahabat lama yang memiliki kegemaran berbeda yang menghalangi mereka untuk saling berkunjung di rumah pedesaan masing-masing. Buller sangat menyukai kegiatan di air dan memiliki kapal layar sendiri yang ia gunakan untuk mengarungi teluk. Sementara itu, Podington memiliki ketakutan mendalam terhadap air dan lebih memilih aktivitas berkendara dengan kuda, meskipun ia hanya seorang amatir. Ketakutan Buller terhadap kuda yang dikendarai oleh amatir membuatnya enggan mengunjungi rumah pedesaan Podington. Kondisi ini berlangsung selama beberapa tahun dan menjadi topik gosip di lingkungan mereka.

Dalam upaya mengatasi keadaan yang memalukan ini, mereka memutuskan untuk mengunjungi rumah masing-masing sebagai bentuk kompromi. Buller mengunjungi Podington dan walaupun ia merasa ketakutan dengan berkendara menggunakan kuda yang dikendalikan oleh Podington, ia berusaha untuk menikmati pengalaman tersebut dengan penuh kehati-hatian. Keselamatan menjadi prioritas utama dalam perjalanan ini, terutama saat Buller mengalami kekhawatiran besar saat berkendara melewati jalan-jalan pedesaan yang penuh risiko.

Kemajuan besar dalam hubungan mereka ditandai ketika Buller mulai mengakui dan mengapresiasi keindahan alam di sekitar rumah Podington, sebuah pengalaman yang berbeda dari pemandangan monoton di tepi laut yang biasa ia nikmati. Perjalanan ini tidak hanya menjadi simbol fisik dari perjalanan mereka melewati medan yang tidak nyaman tetapi juga simbolis dari langkah-langkah yang mereka ambil untuk mengatasi ketakutan dan keengganan masing-masing demi memperkuat persahabatan.

Menghadapi Ketakutan dan Memperkuat Persahabatan

Dalam kunjungan balasan, Podington setuju untuk mengatasi ketakutannya terhadap air dengan menerima undangan Buller untuk berlayar. Buller, memahami ketakutan temannya, memutuskan untuk memulai dengan kondisi yang lebih terkendali: mereka menggunakan kanal yang tenang menuju ke danau, sebagai tahap pertama dari pendidikan berlayar Podington. Namun, rencana yang tampaknya sempurna ini berubah menjadi kacau saat kuda yang menarik perahu mereka terkejut oleh karpet berwarna-warni dan mulai lari tak terkendali. Situasi ini memaksa kedua sahabat untuk berhadapan langsung dengan ketakutan terbesar mereka: kecelakaan di air untuk Podington dan kecelakaan darat yang tak terkendali untuk Buller.

Dalam momen krisis ini, Buller, yang biasanya nyaman di atas air, merasa ketakutan luar biasa saat kuda tersebut lari tanpa kendali, menunjukkan kepanikan yang belum pernah dia alami sebelumnya. Sebaliknya, Podington, meskipun ketakutan dengan situasi berada di air, mengambil tindakan cepat dan berani dengan menenangkan kuda dan menghentikan situasi darurat tersebut, sebuah momen penting yang menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi situasi darurat.

Peristiwa ini tidak hanya memperkuat ikatan persahabatan mereka melalui pengalaman bersama yang intens, tetapi juga memberi Podington kepercayaan diri yang baru dalam menghadapi rasa takutnya akan air, serta memberikan Buller pengalaman yang mendalam tentang pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam pengendalian kendaraan, baik di darat maupun di air.

Akhirnya, kedua sahabat kembali ke rutinitas kehidupan mereka dengan pemahaman yang lebih dalam tentang ketakutan dan kecintaan masing-masing, yang membawa mereka pada kesepakatan untuk tidak memaksakan hobi masing-masing kepada satu sama lain. Kunjungan berikutnya direncanakan dengan pemahaman bahwa masing-masing akan lebih memperhatikan kenyamanan dan keamanan sahabatnya, merefleksikan pertumbuhan pribadi dan kedalaman persahabatan yang telah mereka bangun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun