Bahaya Kesehatan dari Rokok Linting Sendiri
Dalam beberapa tahun terakhir, tren melinting rokok sendiri di Indonesia telah mengalami peningkatan.Â
Fenomena ini didorong oleh persepsi bahwa rokok buatan tangan lebih alami dan oleh kenaikan harga rokok pabrikan akibat pajak tinggi.Â
Namun, harus kita pahami bahwa kemudahan dan biaya rendah dalam melinting rokok sendiri membawa risiko kesehatan yang serius.
Pertama, masalah kontrol kualitas. Rokok yang dilinting sendiri sering kali tidak konsisten dalam kandungan tar, nikotin, dan bahan kimia berbahaya lainnya.Â
Variabilitas ini dapat menyebabkan dosis zat berbahaya yang tidak terduga dan meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung, paru-paru, dan kanker.Â
Lebih jauh, kemudahan akses dan biaya yang lebih terjangkau dari rokok linting sendiri memungkinkan konsumsi yang lebih tinggi, yang secara tidak langsung meningkatkan frekuensi paparan terhadap zat-zat berbahaya tersebut.
Kedua, dari sudut pandang sosial, tren ini dapat menormalisasi perilaku merokok, terutama di kalangan muda.Â
Kemudahan dalam pembuatan dan biaya yang rendah menjadikan rokok linting sendiri tampak lebih menarik dan dapat diakses oleh anak-anak dan remaja, yang seharusnya menjadi target utama dari upaya pengurangan rokok.Â
Ini berpotensi menggagalkan kemajuan yang telah dicapai dalam dekade terakhir oleh program kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi merokok.
Sebagai masyarakat, kita harus memahami bahwa merokok, dalam bentuk apa pun, tetap berisiko dan tidak ada versi 'sehat' dari kebiasaan merokok.Â