Karikatur ini tampaknya menggambarkan evolusi teknologi telekomunikasi dan dampaknya terhadap otak manusia. Di sebelah kiri, kita melihat sebuah telepon kuno dengan otak yang besar dan terlihat penuh, yang menunjukkan bahwa pada masa itu, berkomunikasi mungkin memerlukan pemikiran yang lebih intens dan interaksi yang lebih mendalam. Seiring berjalannya waktu, telepon menjadi lebih modern dan portabel, seperti yang ditunjukkan oleh telepon selular dan ponsel yang berbeda jenis di gambar.
Menariknya, seiring dengan modernisasi perangkat, otak yang tergambarkan menjadi semakin kecil---simbolik menunjukkan bahwa mungkin kita memerlukan usaha kognitif yang lebih sedikit untuk berinteraksi melalui teknologi yang semakin maju. Ini bisa diartikan sebagai kritik sosial terhadap bagaimana teknologi mungkin mengurangi kedalaman pemikiran atau kemampuan kognitif kita.
Ponsel cerdas terakhir, yang sangat ramping dan modern, diilustrasikan dengan otak yang sangat kecil, mungkin menandakan bahwa interaksi kita sekarang lebih superfisial dan otomatis, dengan teknologi yang mengambil alih banyak proses berpikir yang sebelumnya dilakukan oleh otak manusia. Ini bisa menjadi komentar tentang bagaimana ketergantungan kita pada teknologi mungkin telah mengurangi kemampuan berpikir kritis atau kreatif kita.
Secara keseluruhan, karikatur ini mengajak pemirsa untuk merefleksikan bagaimana perubahan dalam teknologi komunikasi telah mengubah cara kita berpikir dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H