Pada suatu hari yang cerah di sebuah kampung, Pak Joni, Pak Budi, dan Pak Hasan sedang duduk santai di bawah pohon rindang. Mereka bertiga sedang menikmati suasana tenang sambil bercerita tentang hal-hal yang membuat mereka senang.
Pak Joni dengan semangat bercerita, "Saya itu senang banget kalau lagi mancing, apalagi kalau dapat ikan besar. Wah, pokoknya tenang jiwa raga saya!"
Pak Budi, yang dikenal selalu punya cerita lucu, menimpali, "Wah, kalau saya sih senangnya kalau istri lagi tidak marah. Rumah jadi terasa tenang seperti surga!"
Tiba-tiba, Pak Hasan, yang selama ini hanya mendengarkan, mencoba menambahkan cerita. "Kalau saya, malah tegang setiap kali mendengar kata 'senang' dan 'tenang'. Karena biasanya setelah itu ada saja kejutan yang datang!"
Pak Joni dan Pak Budi penasaran, "Lho, kok bisa tegang, Pak Hasan?"
Pak Hasan menjawab dengan wajah serius, "Ya iyalah, tiap kali saya senang dan tenang, tiba-tiba istri saya selalu bilang, 'Sayang, kita perlu bicara. Ada yang harus kita beli sekarang!'"
Pak Joni dan Pak Budi langsung terbahak mendengar jawaban Pak Hasan. Mereka sadar bahwa di balik ketenangan sering kali ada kejutan yang membuat hati menjadi tegang, namun kali ini semua kejutan itu hanya berujung pada tawa yang lepas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H