Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menciptakan Pusat Perbelanjaan Masa Depan

1 Mei 2024   09:00 Diperbarui: 1 Mei 2024   09:04 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://amusementlogic.com/general-news/welcome-to-the-shopping-mall-of-the-future/

Adaptasi Digital dan Pengalaman Unik di Pusat Perbelanjaan

Di tengah pesatnya pertumbuhan e-commerce, pusat perbelanjaan tradisional seperti plaza dan mall menghadapi tantangan besar. Namun, bukan berarti mereka harus menyerah tanpa upaya. Salah satu kunci untuk tetap relevan dalam persaingan ini adalah melalui transformasi digital yang efektif. Pusat perbelanjaan harus mengintegrasikan teknologi dalam setiap aspek operasional mereka, mulai dari pemesanan online hingga layanan pengambilan barang di tempat (pick-up instore). Penggunaan aplikasi mobile yang memudahkan pelanggan untuk berbelanja sambil tetap memiliki opsi mengunjungi fisik toko adalah langkah cerdas. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tapi juga menawarkan pengalaman belanja yang lebih personal dan interaktif.

Lebih lanjut, mall perlu menciptakan pengalaman unik yang tidak bisa ditiru oleh e-commerce. Menawarkan ruang hiburan seperti bioskop, zona permainan, dan area untuk event khusus bisa menjadi daya tarik. Misalnya, melalui penyelenggaraan konser, pameran seni, atau bahkan festival kuliner, pengunjung diberikan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan yang tidak bisa mereka dapatkan dari layar komputer atau smartphone mereka.

Pengalaman ini bisa diperkaya lagi dengan penggunaan teknologi seperti realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR) untuk menghadirkan cara baru dalam menikmati belanja dan hiburan. Contoh penerapan AR bisa berupa virtual fitting rooms di toko pakaian atau simulasi produk elektronik, memberikan pelanggan kesempatan untuk 'mencoba' sebelum membeli, tanpa harus fisik menyentuh produk tersebut.

Sumber gambar: https://www.pymnts.com/artificial-intelligence-2/2022/retailers-try-to-spiff-up-metaverse-shopping-experience/
Sumber gambar: https://www.pymnts.com/artificial-intelligence-2/2022/retailers-try-to-spiff-up-metaverse-shopping-experience/

Dengan fokus pada inovasi digital dan penyediaan pengalaman yang unik, pusat perbelanjaan tidak hanya akan bertahan tapi juga bisa tumbuh di era digital ini. Strategi ini juga menunjukkan adaptasi yang kuat terhadap perubahan preferensi konsumen yang kini lebih menyukai kepraktisan dan pengalaman inovatif saat berbelanja.

Meningkatkan Keterlibatan Komunitas dan Dukungan untuk Bisnis Lokal

Suasana sepi Hi-Tech Mall Surabaya. (KOMPAS.ID/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO)
Suasana sepi Hi-Tech Mall Surabaya. (KOMPAS.ID/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO)

Pusat perbelanjaan juga harus memikirkan ulang cara mereka menggunakan ruang fisik untuk menarik pengunjung. Penggunaan ruang yang fleksibel dapat sangat membantu, terutama dalam mengadaptasi berbagai jenis kegiatan yang menarik pengunjung. Misalnya, mengubah area yang tidak terpakai menjadi tempat untuk pasar loak, pameran seni, atau ruang pertunjukan musik dapat menciptakan alasan bagi masyarakat untuk berkunjung. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya meningkatkan trafik pengunjung tapi juga memperkuat hubungan dengan komunitas lokal, sekaligus memberikan platform bagi seniman dan pengusaha lokal untuk menampilkan karya atau produk mereka.

Selain itu, penekanan pada elemen kuliner dan gaya hidup adalah strategi yang ampuh. Dengan mengembangkan zona kuliner yang menawarkan berbagai pilihan makanan dari berbagai budaya, pusat perbelanjaan dapat menjadi destinasi kuliner yang menarik. Pengalaman makan unik yang disajikan di lingkungan yang nyaman akan mengundang pengunjung untuk datang dan menghabiskan waktu lebih lama. Fasilitas lain seperti spa, pusat kebugaran, dan studio yoga juga menambah nilai tambah bagi pengunjung yang mencari lebih dari sekadar belanja, tetapi pengalaman yang memperkaya gaya hidup mereka secara keseluruhan.

Mendukung bisnis lokal juga merupakan cara yang efektif untuk membedakan pusat perbelanjaan dari pesaing digital. Dengan menyediakan ruang untuk produk lokal dan startup, mall dapat membangun koneksi yang lebih kuat dengan komunitas lokal. Ini tidak hanya membantu ekonomi lokal tetapi juga menarik pelanggan yang ingin mendukung usaha dan produk lokal. Penawaran produk yang unik dan autentik yang tidak dapat ditemukan di platform e-commerce besar adalah nilai tambah yang signifikan.

Kegiatan berbasis komunitas, seperti kelas, workshop, atau seminar, juga memberikan nilai edukatif dan interaktif yang menarik bagi pengunjung. Ini membuka peluang bagi pusat perbelanjaan untuk tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan edukasi yang dinamis. Menawarkan program-program yang melibatkan komunitas dan memberikan pengalaman berharga akan mendorong pengunjung untuk kembali, sekaligus meningkatkan citra pusat perbelanjaan sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat.

Inovasi dalam Penawaran dan Strategi Pemasaran untuk Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun