Bisikan Sunyi di Rumah Tuhan
Di serambi langit, tempat suci berpijak,
sunyi membisik, membawa pesan Ilahi.
Ruang hampa, penuh dengan kehadiran yang tak terlihat,
di mana bisikan menjadi pujian,
dan pujian melukis cahaya pada dinding-dinding tua.
Di sana, hati bertanya, jiwa menjawab,
dalam keheningan, kita mendengar bisikan alam semesta,
serupa desir angin, melintasi daun-daun kitab suci.
Tak ada suara yang lebih nyaring
dari keheningan yang menggema antara satu doa dan doa lainnya.
Setiap langkah di lantai dingin,
setiap nafas yang terhela dalam-dalam,
menjadi tasbih tanpa manik,
zikir tanpa suara,
ibadah tanpa gerak.
Ketika satu lampu berkelip, bayang-bayang bermain,
dan tiang-tiang tua menari perlahan,
setiap jengkal ruang ini menjadi saksi,
pada pencarian yang tak pernah usai,
di rumah Tuhan, di mana segala rasa menjadi satu.
Hanya di keheningan tempat ibadah,
manusia berbicara tanpa kata,
dan Tuhan menjawab dalam sunyi,
mengajarkan kita, bahwa dalam diam,
ada kebenaran yang lebih dalam dari segala ucap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H