Ketika Pagi Berbisik
Ketika pagi berbisik,
di telinga hati yang masih lelap,
"Bangunlah, nikmati dunia!"
Aku terjaga, menyambut cahaya mentari---
tanda cinta Sang Pencipta.
Di atas sajadah,
takbir dan tahmid berpadu,
mengalun dalam rasa syukur---
untuk napas yang masih berhembus,
dan hari yang terentang luas.
Dalam segelas air yang jernih,
aku lihat refleksi wajah bahagia---
setiap tetes adalah karunia,
dari langit yang tak pernah pelit.
Di kebun, bunga-bunga berkata,
dengan warna-warni kelopak mereka:
"Kami pun bersyukur, dapat mempercantik dunia,
dengan izin-Nya, kami tumbuh dan bersemi."
Malam tiba, langit dipenuhi bintang,
semesta bergema dengan doa-doa,
dari ribuan umat yang mengucap syukur,
untuk hidup, cinta, dan kasih-Nya.
Tiada kata, cukup mampu,
mewakili rasa syukurku,
kepada-Mu, Ya Rabb, atas segala nikmat-Mu---
di bumi, di langit, di dalam jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H