Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Lomba Besar Mulut

22 April 2024   07:18 Diperbarui: 22 April 2024   07:29 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamus lengkap. (Facebook/anonim)

Di sebuah desa yang damai, tepat di pinggiran kota besar yang penuh hiruk-pikuk, terjadi sebuah pertandingan tahunan yang tidak seperti yang lain. Pertandingan ini bernama "Lomba Besar Mulut". Setiap tahun, penduduk desa berkumpul untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam pertandingan yang unik ini. Lomba ini bukanlah tentang siapa yang paling kuat atau paling cepat, melainkan siapa yang bisa bicara paling banyak tanpa henti.

Pada suatu hari yang cerah, penduduk desa berkumpul di lapangan yang luas, dikelilingi oleh pohon-pohon rindang. Dua kontestan terakhir, Pak Jono dan Bu Siti, sedang bersiap untuk duel final. Pak Jono, dikenal sebagai juara bertahan dengan rekor bicara tujuh jam tanpa minum. Di sisi lain, Bu Siti, seorang penantang baru, terkenal dengan kecepatan bicaranya yang bisa membuat siapa pun pusing tujuh keliling.

Pertandingan dimulai dengan bunyi peluit yang panjang. Pak Jono langsung meluncurkan serangan pertamanya.

"Tau nggak, Bu, saya kemarin ngobrol dengan burung di kebun. Itu burung sampai terbang pergi karena tak kuat mendengar cerita saya," ujar Pak Jono sambil tersenyum lebar.

Bu Siti hanya tertawa, "Wah, Pak, itu mah burungnya aja yang lemah. Coba kalau saya yang ngobrol, itu burung bisa jadi milih jadi ayam biar nggak perlu terbang dengar omongan saya yang panjang lebar."

Ketawa riuh rendah menggema dari penonton yang terhibur. Pak Jono tidak mau kalah. "Saya pernah ngomong sama air di sumur, Bu. Saya bicara nonstop, sampai airnya naik sendiri minta tolong ke tetangga!"

Bu Siti mengangkat alis, "Luar biasa, Pak. Saya sih pernah ngobrol dengan kedelai di dapur. Saking lamanya saya ngomong, kedelainya berubah jadi tahu karena bosan jadi kedelai terus."

Kamus lengkap. (Facebook/anonim)
Kamus lengkap. (Facebook/anonim)

Penonton semakin terpingkal-pingkal mendengar kelucuan kedua kontestan. Pertarungan semakin sengit, tapi tiba-tiba ada kejadian tak terduga. Seekor anjing desa, yang ternyata mendengarkan dari kejauhan, tiba-tiba melompat ke tengah arena, menyalak keras.

Pak Jono dan Bu Siti terdiam, bingung melihat reaksi anjing itu. Anjing tersebut kemudian berjalan mendekat ke mikrofon, menyalak beberapa kali, seolah-olah ingin ikut berkompetisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun