Desensitization is a treatment technique used to modify how sensitive an area is to particular stimuli. This technique is utilized to decrease, or normalize, the body's response to particular sensations.
Desensitisasi adalah teknik perawatan yang digunakan untuk mengubah seberapa sensitif suatu area terhadap rangsangan tertentu.
Teknik ini digunakan untuk mengurangi, atau menormalkan, respons tubuh terhadap sensasi tertentu.
Teknik desensitisasi juga digunakan dalam praktik pengambilan kebijakan publik (pemerintah) sebagai suatu langkah strategis mengatasi sensitifitas masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, misalnya kenaikan harga BBM.
Contoh: dinarasikan ke publik bahwa harga keekonomian BBM adalah Z, ada kenaikan sebesar X dari harga lama, lalu kemudian ditetapkan harga Y yaitu di bawah harga Z.
Bila perlu setelah berjalan diturunkan lagi dari harga Y, tetapi kemudian dinaikkan sedikit di atas Y.
Hal yang sama dilakukan pada kasus bensin Premium, lalu tergantikan oleh Pertalite dan Pertamax.
Demikian pula harga Pertamax dimainkan sedemikian rupa, sehingga publik "beralih" dan "terbiasa" dengan Pertamax dengan segala asumsi, misalnya: harga selisih sedikit dengan Pertalite, lebih irit, mesin awet, tarikan lebih responsif, dan lain-lain. Sekarang "dimainkan" dari 16.000/liter menjadi 12.500/liter.
Demikian pula "dimainkan" tentang keuntungan pembukaan "PERTASHOP" hingga ke desa-desa, mulai dari kemudahan pendirian dan kelayakan bisnis yang menggiurkan.Â
Masyarakat kecil "didesensitisasikan", hingga suatu ketika ada anggapan "wong ndeso atau wong cilik aja suka pakai Pertamax, ... masak kamu enggak".