Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ekstrovert Lebih Bahagia Daripada Introvert?

16 Februari 2024   07:52 Diperbarui: 16 Februari 2024   07:56 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang introvert. (Freepik.com)

Sebaliknya, Fleeson dkk. menyarankan bahwa introvert dapat mengalami peningkatan kebahagiaan dengan berperilaku lebih ekstrovert, menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam ekspresi kepribadian dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan.

Penelitian Fleeson dkk. mengeksplorasi konsep "free traits," atau gagasan bahwa individu dapat bertindak bertentangan dengan disposisi kepribadian alami mereka untuk mencapai tujuan tertentu, termasuk peningkatan kebahagiaan. 

Ini menyarankan bahwa, meskipun introvert mungkin memiliki kecenderungan alami untuk menyendiri dan merenung, mendorong diri mereka untuk terlibat dalam perilaku yang lebih ekstrovert---seperti berinteraksi secara sosial dan berpartisipasi dalam aktivitas kelompok---dapat meningkatkan perasaan bahagia mereka.

Namun, penting untuk dicatat bahwa mengejar kebahagiaan melalui ekstroversi bukan berarti introvert harus meninggalkan keaslian mereka atau berusaha menjadi seseorang yang tidak mereka. 

Sebaliknya, hal ini tentang menemukan keseimbangan antara menjaga kebutuhan intrinsik untuk waktu tenang dan refleksi, sambil juga mengakui manfaat dari interaksi sosial dan kegiatan ekstrovert dalam dosis yang sehat. 

Fleeson dkk. menekankan bahwa adaptasi perilaku ini tidak harus dilihat sebagai penolakan terhadap inti kepribadian seseorang, tetapi sebagai strategi adaptif yang memungkinkan untuk peningkatan kesejahteraan pribadi.

Salah satu aspek kritis dari penelitian ini adalah implikasinya terhadap cara kita memahami dan mendukung kebahagiaan introvert. 

Dengan mengakui bahwa introvert dapat meningkatkan kebahagiaan mereka melalui tindakan yang lebih ekstrovert, kita dihadapkan pada peluang untuk merancang lingkungan dan situasi yang mendukung pertumbuhan dan eksplorasi kepribadian. 

Ini termasuk menciptakan ruang aman bagi introvert untuk bereksperimen dengan perilaku ekstrovert tanpa tekanan atau penghakiman, serta menghargai keanekaragaman dalam ekspresi kepribadian sebagai bagian dari spektrum manusia yang lebih luas.

Mengutip pernyataan William Fleeson di Wall Street Journal, "Jika Anda introvert dan bertindak ekstrovert, Anda akan lebih bahagia. Tidak peduli siapa Anda, semuanya tentang apa yang Anda lakukan." 

Kutipan ini menggarisbawahi pesan penting dari penelitiannya: bahwa kebahagiaan, sampai batas tertentu, berada dalam kontrol kita, terlepas dari disposisi kepribadian alami kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun