Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Revolusi Digital di Pedesaan: Kisah Sukses Program Internet Desa

15 Februari 2024   13:15 Diperbarui: 15 Februari 2024   13:34 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak di Kampung Cilimushideung Desa Cibunar belajar daring memanfaatkan jaringan internet. (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)

Bagian 5 dari 5 Tulisan

Sejak diluncurkannya Program Internet Desa oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia, banyak desa terpencil di seluruh negeri telah mengalami transformasi signifikan. Program ini bertujuan untuk memperluas akses internet ke desa-desa yang belum terjangkau, membuka peluang baru dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan pemerintahan. Berikut adalah kisah sukses dari beberapa desa yang telah berhasil memanfaatkan internet untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mempromosikan potensi lokal ke panggung yang lebih luas.

Desa Ponggok di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memanfaatkan internet untuk mempromosikan wisata "Watu Lumbung" dan "Embung Manajar," menghasilkan lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan. Demikian pula, Desa Wisata Pujon Kidul di Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah menggunakan internet untuk menyediakan informasi wisata dan layanan pemesanan online, menjadikannya salah satu desa wisata terpopuler di Jawa Timur.

Di Nusa Tenggara Barat, Desa Sade memanfaatkan internet untuk mempromosikan budaya Suku Sasak dan menjual produk kerajinan tangan secara online, sementara Desa Candirejo di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, memasarkan batiknya ke berbagai daerah di Indonesia melalui pemasaran online dan pameran virtual. Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, telah berhasil mempromosikan arsitektur tradisional dan homestay melalui internet, menjadi salah satu desa wisata terpopuler di Bali.

Selain itu, Desa Sepahat di Bengkalis, Riau, dan Desa Kutuh di Badung, Bali, fokus pada layanan administrasi berbasis internet dan pemasaran daring untuk membantu ekonomi UMKM lokal. Desa Teluk Meranti di Pelalawan, Riau, dan Desa Nglanggeran di Yogyakarta, mengembangkan usaha budidaya perikanan dan pengelolaan pariwisata secara daring. Desa Tamansari di Banyuwangi, Jawa Timur, mendorong layanan berbasis e-commerce untuk hasil tani.

Kisah-kisah ini menunjukkan bagaimana internet telah menjadi alat yang kuat dalam mengubah kehidupan di desa-desa Indonesia, membuka peluang untuk pendidikan, ekonomi, dan pariwisata. Dengan adanya akses internet, desa-desa ini telah berhasil memperkenalkan potensi lokal mereka ke pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan, dan memperkaya kehidupan komunitas.

Kesimpulannya, Program Internet Desa tidak hanya membuktikan pentingnya teknologi dalam pembangunan pedesaan tetapi juga memperlihatkan bagaimana pemerintah, bersama dengan masyarakat desa, dapat bekerja sama untuk memperluas peluang dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Kesuksesan program ini memberi inspirasi dan harapan bahwa digitalisasi dapat menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan di desa-desa terpencil Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun