Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Revolusi Digital di Pedalaman: Menyatukan Desa di Indonesia dengan Dunia Maya

15 Februari 2024   10:40 Diperbarui: 15 Februari 2024   10:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sanedi (32) di Jemengan, Bunguran Timur, Pulau Natuna, berjualan ikan melalui FB sejak 2017. (NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA / AGOES RUDIANTO)

Bagian 3 dari 5 Tulisan

Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan signifikan telah terjadi di daerah pedesaan Indonesia, ditandai dengan peningkatan akses internet yang kini mencapai 70,8% desa menurut data Kominfo per Desember 2022. Langkah ini, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), menandai era baru dalam upaya menghubungkan daerah terpencil dengan sisa dunia. Inisiatif seperti proyek Palapa Ring, pembangunan BTS USO, dan program Internet Desa, telah menjadi katalis dalam memperluas jangkauan internet ke desa-desa yang sebelumnya terisolasi.

Namun, perjalanan menuju koneksi yang inklusif ini tidak tanpa hambatan. Tantangan topografi, ketersediaan infrastruktur seperti listrik dan jaringan telekomunikasi yang terbatas, serta kendala finansial merupakan beberapa rintangan yang masih perlu diatasi. Kecepatan internet, yang secara umum masih lebih rendah di daerah pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan, menjadi fokus utama BAKTI yang sedang berupaya membangun jaringan 4G di desa-desa untuk mengatasi masalah ini.

Dampak dari perluasan akses internet ini terasa luas dan mendalam. Dari segi pendidikan, internet telah membuka pintu bagi siswa di daerah terpencil untuk mengakses sumber belajar online yang sebelumnya di luar jangkauan mereka, menawarkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam konteks ekonomi, internet telah menjadi jembatan bagi masyarakat pedesaan untuk memasuki pasar global, baik itu melalui e-commerce, promosi pariwisata desa, atau pengembangan usaha mikro yang memanfaatkan platform digital. Lebih jauh lagi, layanan kesehatan jarak jauh yang dimungkinkan oleh internet dapat secara signifikan meningkatkan akses ke layanan kesehatan, terutama di daerah yang kekurangan fasilitas medis.

Meskipun masih ada jalan panjang yang harus ditempuh, perkembangan internet di daerah pedesaan Indonesia menawarkan sebuah visi tentang masa depan di mana tidak ada lagi batas yang memisahkan desa dan kota dalam hal akses informasi dan komunikasi. Dengan terus berupaya mengatasi kendala yang ada dan memperkuat infrastruktur digital, potensi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan menjadi semakin nyata.

Kesimpulannya, perkembangan ini tidak hanya menunjukkan kemajuan teknologi, tetapi juga komitmen sosial untuk memastikan bahwa manfaat digitalisasi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, terlepas dari lokasi geografis mereka. Dalam perjalanan menuju Indonesia yang lebih terhubung dan digital, desa-desa di tanah air bukan hanya menjadi penonton, melainkan juga pemain aktif dalam narasi digital nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun