Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sesali

2 Februari 2024   22:23 Diperbarui: 2 Februari 2024   22:24 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesali diri tiada henti. (Freepik.com)

Sesali

Di sudut hati, terdiam sepi
Malam pun merayapi, kenangan menghuni
Langkah kaki, menari-nari
Di antara mimpi, harap menggantungi

Duka meniti, asa terkunci
Bintang-bintang berkelip di langit biru, menghiburi
Rindu ini, tak terperi
Setiap detik, menitipkan doa di hati, mengasihi

Lara ini, mengikuti
Seperti ombak di pantai, datang dan pergi
Namun di balik pedih, ada cerita yang abadi
Kisah perjuangan, cinta, dan memori, terpatri.

Sidoarjo, 2 Pebruari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun