1. Peningkatan Kapasitas Baterai:Â Modifikasi ini dapat meningkatkan jarak tempuh kendaraan tanpa perlu pengisian ulang. Namun, peningkatan kapasitas baterai yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrik bisa mengganggu kinerja kendaraan dan berpotensi menimbulkan masalah keselamatan.
2. Modifikasi Sistem Manajemen Baterai (BMS):Â Perubahan pada BMS dapat meningkatkan efisiensi penggunaan daya atau memperpanjang umur baterai. Namun, modifikasi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan baterai atau bahkan risiko kebakaran.
3. Peningkatan Performa Motor Listrik: Seperti meningkatkan torsi atau kecepatan maksimum. Ini bisa dilakukan dengan mengubah pengaturan motor listrik atau kontroler. Modifikasi ini mungkin tidak terlihat dari luar, tapi bisa meningkatkan risiko kecelakaan karena perubahan karakteristik berkendara.
4. Software Tuning atau Remapping ECU: Mengubah pengaturan software kendaraan untuk meningkatkan performa atau efisiensi. Hal ini bisa mempengaruhi berbagai aspek kendaraan seperti akselerasi, penggunaan daya, dan bahkan sistem keselamatan.
5. Pemasangan Komponen Aftermarket yang Tidak Standar: Seperti penggunaan roda, ban, atau suspensi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrik. Ini dapat mengubah karakteristik handling kendaraan dan potensi risiko kecelakaan.
6. Modifikasi Sistem Pengereman: Mengganti atau meningkatkan komponen pengereman bisa meningkatkan performa pengereman, tapi jika tidak dilakukan dengan benar, bisa justru menimbulkan bahaya.
7. Pengubahan Sistem Lampu dan Sinyal: Modifikasi ini bisa meliputi penambahan atau penggantian lampu dengan jenis yang lebih terang atau berbeda. Hal ini dapat memengaruhi visibilitas kendaraan dan keselamatan berkendara.
Penting untuk diingat bahwa setiap modifikasi harus mempertimbangkan regulasi dan standar keselamatan yang berlaku. Modifikasi yang tidak mematuhi aturan bisa menyebabkan kendaraan tidak lolos uji emisi atau uji keselamatan, serta berpotensi menyebabkan kecelakaan atau kerusakan.
***
Dari tujuh poin modifikasi kendaraan listrik yang telah disebutkan, beberapa di antaranya lebih rawan dilakukan dan bisa menimbulkan risiko yang signifikan. Modifikasi-modifikasi ini seringkali dilakukan karena keinginan untuk meningkatkan performa atau estetika kendaraan, namun tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas. Berikut adalah modifikasi yang paling rawan:
1. Peningkatan Performa Motor Listrik: Ini adalah salah satu modifikasi yang paling menarik bagi penggemar kendaraan listrik karena dapat meningkatkan kecepatan dan akselerasi kendaraan. Namun, modifikasi ini sangat berisiko karena dapat mengubah karakteristik kendaraan dari desain aslinya, meningkatkan potensi kecelakaan akibat kontrol yang lebih sulit. Kapasitas motor listrik standar antara 1000-1500 Watt bisa diganti dengan 3000 Watt dengan sangat mudah dan murah, sekitar 2 jutaan. Kecepatan maksimum standar 75 km/jam bisa menjadi di atas 100 km/jam. Penggantian motor listrik standar biasanya disertai dengan penggantian "controller". Controller aftermarket dijual 500 ribu hingga 1,5 jutaan.
2. Software Tuning atau Remapping ECU: Modifikasi ini sangat rawan karena pengubahan software bisa mempengaruhi banyak aspek penting dari kendaraan, termasuk sistem keselamatan. Tanpa pengetahuan yang cukup, modifikasi semacam ini bisa menyebabkan kerusakan mekanik dan elektrik yang tidak terduga. Ini menyesuaikan dengan kapasitas motor listrik, tetapi juga bisa dengan mudah diatur untuk motor listrik standar sehingga melebihi kapasitasnya.