Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta: Beban atau Motivasi?

15 Januari 2024   06:12 Diperbarui: 15 Januari 2024   06:26 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Created by AI Image Creator

"Cinta itu satu jiwa dua raga"

Berikut akan saya publikasi setiap bab dari buku saya berjudul "CINTA (tak) Selamanya Indah", keseluruhannya ada 9 bab.  

Buku ini membahas tentang cinta dari berbagai perspektif. Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang cinta dan bagaimana hal ini memengaruhi kehidupan kita. 

Dalam buku ini, kita akan mengeksplorasi cinta dari berbagai perspektif, seperti perspektif filosofis, psikologis, sosiologis dan antropologis. Kita akan melihat bagaimana cinta memengaruhi individu, keluarga, masyarakat, dan bahkan dunia secara keseluruhan.

Kita juga akan mengeksplorasi bagaimana cinta dapat menjadi sumber konflik dan bagaimana kita dapat mengatasi masalah yang muncul dari cinta. 

Bab 1 - CINTA: Beban atau Motivasi?

Berbagai jenis cinta, seperti cinta romantis, cinta sebagai tugas dan niat, cinta seksual, agape, dan cinta yang tidak tergantung pada kondisi akan dibahas dalam buku ini. Kita akan mengeksplorasi bagaimana masing-masing jenis cinta memengaruhi pikiran dan tindakan kita. Cinta romantis akan dibahas dalam segi aspek filosofis dan psikologis, di mana kita akan melihat bagaimana cinta romantis memengaruhi persepsi seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain. Cinta sebagai tugas dan niat akan dibahas dalam segi etika, di mana kita akan melihat bagaimana cinta sebagai tugas dan niat dapat memengaruhi tindakan moral seseorang. 

Cinta seksual akan dibahas dalam segi sosiologis dan antropologis, di mana kita akan melihat bagaimana cinta seksual memengaruhi masyarakat dan kebudayaan. Agape dan cinta yang tidak tergantung pada kondisi akan dibahas dalam segi teologis dan filosofis, di mana kita akan melihat bagaimana cinta yang tidak tergantung pada kondisi dapat memengaruhi pandangan seseorang tentang Tuhan dan kemanusiaan.

Kita akan mengeksplorasi bagaimana cinta telah ditinjau oleh filsuf-filsuf dari masa lalu dan sekarang. Kita akan melihat pandangan dari filsuf-filsuf seperti Plato, Aristotle, dan Immanuel Kant tentang cinta dan bagaimana pandangan mereka memengaruhi pandangan kita tentang cinta saat ini. 

Kita akan mempelajari bagaimana Plato menganggap cinta sebagai kondisi spiritual yang mengarah pada pemahaman tentang Tuhan, sementara Aristotle menganggap cinta sebagai kondisi emosional yang mengarah pada kebahagiaan. Immanuel Kant menganggap cinta sebagai kondisi moral yang mengarah pada tindakan yang baik. 

Kita juga akan mempelajari pandangan-pandangan filsuf-filsuf modern yang berbeda tentang cinta, seperti pandangan psikoanalisis dan feminist. Kita akan melihat bagaimana pandangan-pandangan ini memengaruhi pandangan kita tentang cinta saat ini dan bagaimana pandangan-pandangan ini dapat membantu kita memahami cinta dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun