Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Strategi Mengelola Electronic Word of Mouth (e-WOM)

9 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:02 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Electronic Word of Mouth. (Sumber gambar: Freepik/pressfoto)

Faktor-faktor yang Mendorong e-WOM

Word of Mouth (WOM) telah lama diakui sebagai salah satu elemen penting dalam dunia pemasaran dan manajemen bisnis. Konsep ini, pada dasarnya adalah bentuk komunikasi dari mulut ke mulut, memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen dan keputusan pembelian. Seperti yang dijelaskan oleh Kotler & Keller (2007), WOM adalah saluran komunikasi personal yang tidak hanya efektif tetapi juga efisien, terutama karena aspek kepercayaan dan keasliannya.

Dalam konteks pemasaran tradisional, WOM terjadi ketika konsumen yang puas berbicara tentang produk atau jasa kepada orang lain. Ini adalah bentuk promosi alami yang sangat bernilai karena berdasarkan pengalaman otentik dan kepuasan pelanggan. Keefektifan WOM dalam konteks ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa rekomendasi dari teman atau keluarga sering kali dianggap lebih dapat dipercaya daripada iklan konvensional. Selain itu, WOM tradisional tidak memerlukan biaya besar bagi perusahaan, menjadikannya strategi yang sangat efisien dari segi biaya.

Konsep WOM telah berubah menjadi e-WOM di era digital ini. Kemajuan teknologi dan penggunaan internet telah mengubah cara konsumen berkomunikasi dan berbagi informasi. Media sosial, forum online, blog, dan platform serupa telah menjadi saluran baru untuk menyebarkan informasi produk atau layanan. Fenomena e-WOM ini membawa dimensi baru dalam strategi pemasaran, di mana konsumen tidak hanya berkomunikasi dalam lingkup pribadi mereka tetapi juga dapat mencapai audiens online yang lebih luas.

Faktor-faktor yang mendorong electronic Word-of-Mouth (e-WOM), termasuk rasa memiliki, reputasi, dan kesediaan untuk membantu, memiliki arti penting dalam memahami kompleksitas WOM elektronik di era digital. Rasa memiliki muncul ketika konsumen merasa memiliki hubungan emosional dengan merek atau produk tertentu, sering kali karena identifikasi pribadi atau nilai-nilai bersama. Di sisi lain, reputasi berkaitan dengan cara merek dilihat oleh masyarakat umum. Akhirnya, kesediaan untuk membantu tercermin ketika konsumen berbagi pengalaman mereka untuk membantu orang lain membuat keputusan yang lebih baik.

Kekuatan Narasi dalam e-WOM

Mengelola e-WOM dengan efektif merupakan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan di era digital. Salah satu aspek kunci dalam mengelola e-WOM adalah memahami dan memanfaatkan faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti rasa memiliki, reputasi, dan kesediaan untuk membantu. Perusahaan perlu merumuskan pendekatan yang tidak hanya menarik perhatian konsumen tetapi juga mendorong mereka untuk berbagi pengalaman positif secara online.

Rasa memiliki dapat diperkuat melalui pembentukan komunitas merek. Komunitas ini memungkinkan konsumen untuk berhubungan tidak hanya dengan merek tetapi juga dengan konsumen lain yang memiliki minat yang sama. Ketika konsumen merasa menjadi bagian dari komunitas, mereka cenderung lebih suka berbagi pengalaman dan rekomendasi mereka. Untuk mencapai hal ini, perusahaan dapat menggunakan platform media sosial, forum online, dan acara interaktif yang mendorong konsumen untuk terlibat dan berpartisipasi.

Reputasi, di sisi lain, adalah tentang bagaimana merek dilihat oleh publik. Dalam konteks e-WOM, reputasi online menjadi sangat penting. Perusahaan harus secara proaktif mengelola reputasi online mereka, yang meliputi memantau dan merespons ulasan, komentar, dan diskusi tentang merek mereka di internet. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin muncul tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kepuasan pelanggan.

Kesediaan untuk membantu tercermin ketika konsumen berbagi pengalaman mereka untuk membantu orang lain. Perusahaan dapat mendorong perilaku ini dengan menciptakan platform di mana konsumen dapat dengan mudah berbagi pengalaman mereka. Ini bisa berupa sistem ulasan di situs web, forum diskusi, atau fitur berbagi di media sosial. Selain itu, memberi penghargaan kepada konsumen yang memberikan masukan berharga atau membagikan pengalaman positif mereka dapat memotivasi lebih banyak konsumen untuk melakukan hal yang sama.

Selain faktor-faktor ini, penting juga bagi perusahaan untuk memahami kekuatan narasi dalam e-WOM. Cerita yang menarik dan autentik lebih mungkin untuk dibagikan dan diingat. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya berusaha menciptakan pengalaman yang tidak hanya memuaskan tetapi juga layak diceritakan. Hal ini dapat dicapai melalui layanan pelanggan yang luar biasa, produk inovatif, atau kampanye pemasaran yang kreatif.

Terakhir, dalam menghadapi tantangan e-WOM, perusahaan harus siap untuk menghadapi dan merespons tanggapan negatif dengan cara yang terbuka dan konstruktif. Menanggapi kritik secara terbuka dan konstruktif dapat mengubah situasi negatif menjadi peluang untuk menunjukkan integritas dan komitmen perusahaan terhadap kepuasan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun