Saya telah menjadi bagian dari Kompasiana sejak 02 September 2016 melalui akun https://www.kompasiana.com/syahiduzzaman, namun saya sempat lupa akan keberadaan akun tersebut. Sebagai dosen, saya memahami pentingnya menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal-jurnal terkemuka untuk dapat diakses oleh masyarakat luas. Sebelumnya, ekspresi pikiran saya sering saya tuangkan di Facebook.Â
Namun, sejak Maret 2023, saya mulai aktif menulis di berbagai platform online, termasuk beberapa yang dikelola oleh teman, keluarga, dan rekan. Selanjutnya, saya mengeksplorasi media online lokal yang terakreditasi oleh Dewan Pers. Saya kemudian teringat akan Kompasiana dan memutuskan untuk kembali mendaftar pada 24 Agustus 2023. Akun lama saya tak pernah saya gunakan untuk mempublikasikan tulisan, sesuatu yang saya sesali karena alasan kelupaan.
Sejauh ini, saya telah memposting 102 artikel di Kompasiana dengan beragam tema, mencerminkan sifat saya yang berpikir secara lateral dan memiliki minat yang beragam. Artikel pertama yang saya tulis berjudul "Rekonstruksi Situs Web Perguruan Tinggi Indonesia".
Alasan saya menyukai Kompasiana adalah karena platform ini merupakan salah satu media online terbesar di Indonesia dengan fitur jejaring sosial, memungkinkan saya berinteraksi dengan penulis lain dan pembaca.
Hari ini, setelah mempertimbangkan banyak hal, saya memutuskan untuk berlangganan akun premium Kompasiana selama satu tahun dengan biaya 270 ribu rupiah, yang menurut saya cukup terjangkau. SEO Kompasiana juga sangat mendukung, dan saya dapat membagikan tautan artikel saya di berbagai platform media sosial tanpa ada hambatan. Kompasiana menjanjikan berbagai fitur, dan setelah saya coba, saya merasa fitur tersebut memang memberikan pengalaman yang lebih baik. Saya telah mencobanya saat menggunakan versi percobaan selama 14 hari.
Untuk pembayarannya, saya memilih untuk menggunakan GoPay. Pengalaman menggunakan Kompasiana melalui perangkat mobile seperti ponsel dan tablet sangatlah memuaskan, termasuk saat menulis dan memposting melalui ponsel dengan layar yang lebih kecil. Namun, satu hal yang membuat saya bertanya-tanya adalah mengapa Kompasiana, dengan domain www.kompasiana.com, belum terdaftar di Dewan Pers. Saya berharap di masa depan, Kompasiana dapat mengurus hal tersebut atau memilih untuk menginduk pada domain kompas.id atau kompas.com yang terkait dengan manajemen KGMEDIA.
