Keheningan yang saya rasakan saat itu bukanlah keheningan biasa. Itu adalah keheningan kesepian, keheningan kekecewaan, keheningan ketidakadilan.
Namun, meski kecewa, saya tetap berharap. Harap bahwa suatu hari, kita semua akan belajar untuk memberikan apresiasi yang sama kepada prestasi seperti yang kita berikan kepada kematian. Harap bahwa kita semua akan menyadari betapa pentingnya menghargai perjuangan dan pencapaian seseorang.
Kematian memang menyatukan kita dalam duka. Tetapi prestasi juga bisa menyatukan kita dalam kebahagiaan. Kedua-duanya layak dihargai dan diapresiasi.
Mari kita belajar untuk memberikan suara kepada mereka yang pantas mendengarnya. Mari kita belajar untuk menghargai dan mengapresiasi prestasi dengan hati yang tulus. Mari kita belajar untuk menjadi lebih peduli dan empatik.
Karena setiap prestasi adalah cerita. Dan setiap cerita layak didengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H