Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahaya Alat Parafrase dan Plagiarisme dalam Dunia Akademik

24 September 2023   07:20 Diperbarui: 24 September 2023   07:32 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari website Lembaga Penelitian Air TG Masaryk di Praha, Republik Ceko dan sosok Libor Ansorge.

Secara ringkas, cerita ini menjadi bukti yang menggugah hati tentang pentingnya kebenaran dan ketulusan dalam segala aspek kehidupan kita, terutama dalam dunia akademik. Semoga cerita ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berusaha menjaga keaslian dan orisinalitas dalam pekerjaan kita, sambil tetap menjunjung tinggi prinsip moralitas dan kejujuran di setiap langkah.

***

Cerita di atas adalah narasi tentang temuan yang diungkapkan dalam makalah "Plagiarism through Paraphrasing Tools---The Story of One Plagiarized Text" dari jurnal "Publications" yang dipublikasikan oleh Ansorge, Ansorgeov, dan Sixsmith pada 20 Oktober 2021.

Narasi yang menggambarkan tantangan serius yang dihadapi dunia akademik di era digital. Mereka mencermati bagaimana alat-alat parafase dapat memfasilitasi plagiarisme, mengancam integritas dan orisinalitas dalam penulisan akademik. Hal ini mencerminkan dilema etika yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Meskipun alat-alat ini seharusnya membantu, mereka juga dapat digunakan sebagai jalan pintas yang merusak integritas penelitian dan karya ilmiah.

Penting untuk diakui bahwa alat-alat parafase bukanlah masalah itu sendiri, tetapi bagaimana mereka digunakan menjadi perhatian utama. Penelitian Ansorge dan timnya yang membandingkan teks plagiaris dengan aslinya mengungkapkan sejumlah kesalahan dan ketidaksesuaian, yang mengisyaratkan bahwa penggunaan alat-alat ini belum dapat sepenuhnya menggantikan pemikiran orisinal penulis. Dari sudut pandang ini, ada peringatan kuat tentang pentingnya menjaga orisinalitas dalam penelitian dan menekankan pentingnya pendidikan yang baik dalam penggunaan alat-alat ini.

Selain itu, konsekuensi dari temuan ini bagi masyarakat ilmiah sangat jelas. Pengetahuan tentang bahaya alat-alat parafase dan upaya untuk mencegah plagiarisme harus ditingkatkan di kalangan profesional pendidikan, peneliti, dan editor. Ini adalah panggilan untuk memperkuat integritas dalam komunitas ilmiah, yang merupakan fondasi penting bagi kemajuan pengetahuan dan penelitian. Penelitian Ansorge dan timnya membantu mengingatkan kita tentang pentingnya integritas dan kejujuran dalam dunia akademik yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun