Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mobil Listrik: Penyelamat Lingkungan atau Ancaman Tersembunyi?

16 September 2023   06:46 Diperbarui: 16 September 2023   06:53 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penelitian tentang dampak polusi udara di kota-kota besar di dunia. Foto: Mohamed Hassan dari Pixabay.

Saya menemukan sebuah artikel menarik yang mencengangkan, sebuah kilasan yang mengarahkan kita untuk melihat ke masa depan namun dengan pemahaman yang mendalam tentang masa kini. Artikel yang dimaksud berjudul "When it Comes to Electric Vehicle Emissions, location Matters", yang diterbitkan di jurnal ilmiah "Environmental Health Perspectives" pada tahun 2012 oleh David C. Holzman. Sebuah karya tulis yang, meski telah berumur beberapa tahun, relevansinya masih terasa, terutama saat kita membahas tentang mobil listrik dan bagaimana implikasinya di berbagai negara. Dengan berbekal informasi ini, saya merenung dan menggali lebih dalam apa yang ditawarkan oleh artikel ini.

Di era globalisasi saat ini, kita terbiasa dengan konsep "one size fits all". Namun, temuan mengejutkan dari Holzman mengajarkan kita bahwa, setidaknya dalam hal emisi kendaraan listrik, lokasi benar-benar penting. Sementara dunia menatap mobil listrik sebagai penyelamat lingkungan dan masa depan transportasi berkelanjutan, realitas yang disajikan oleh Holzman memukul kita dengan keras.

Sebuah inovasi, strip kertas bioaktif yang dilapisi dengan reagen sol-gel, memiliki potensi revolusi dalam mendeteksi kontaminasi bakteri. Namun, ketika kita bicara tentang mobil listrik, gambarannya jauh lebih kompleks. Temuan bahwa di Vietnam, mobil listrik hanya menghasilkan sepertiga polusi dari mobil bensin, sementara di India emisi PM 2.5 dari sektor listrik 10 kali lebih besar daripada di China, adalah sebuah bukti bahwa tidak ada solusi universal untuk masalah emisi.

Lebih mencemaskan lagi, adalah data bahwa mobil listrik diperkirakan menyebabkan kematian dini lebih banyak daripada mobil bensin di 33 dari 34 kota di Cina yang disurvei. Fakta ini membuat kita berpikir ulang tentang asumsi kita mengenai keberlanjutan kendaraan listrik. Sebagai masyarakat yang peduli lingkungan, kita perlu mempertimbangkan dampak keseluruhan dari pilihan kita.

Namun, tidak semua berita itu suram. Penurunan dramatis dalam tingkat logam jejak di air sejak 1976 menunjukkan upaya serius dalam konservasi dan manajemen lingkungan. Meskipun demikian, paparan asam isosianat (HNCO), polutan udara yang terkait dengan pembakaran biomassa, memperlihatkan kita betapa kompleksnya masalah yang dihadapi oleh lingkungan kita.

Penting untuk kita tidak hanya melihat satu sisi dari koin. Sementara mobil listrik mungkin memberikan solusi untuk beberapa masalah, mereka juga membawa tantangan baru yang perlu kita amati dengan serius. Seperti yang disarankan oleh Holzman, kita perlu melihat gambaran besar, mempertimbangkan dampak keseluruhan dari pilihan kita, dan terus berupaya untuk inovasi dan solusi yang benar-benar berkelanjutan.

Semua data dan temuan dalam artikel ini mengajarkan kita sebuah pelajaran yang berharga: bahwa setiap tindakan kita memiliki konsekuensi, dan bahwa kita harus mempertimbangkan semua faktor sebelum membuat keputusan. Baik itu mengenai teknologi pendeteksi bakteri, mobil listrik, atau polusi udara, setiap pilihan memiliki dampaknya sendiri.

Jadi, apa yang bisa kita ambil dari semua ini? Bahwa kita hidup di dunia yang kompleks, dan solusi untuk masalah global kita mungkin tidak sesederhana yang kita kira. Namun, dengan informasi, pemahaman, dan keinginan untuk berinovasi, kita dapat mencari jalan ke depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun