Di balik kecemerlangan dunia ilmiah yang kita hargai, terdapat cerita gelap yang kadang-kadang tersembunyi di balik jurnal-jurnal tebal, makalah-makalah berat, dan penemuan-penemuan luar biasa.Â
Kami, sebagai peneliti dan penggemar ilmu pengetahuan, selalu percaya bahwa penelitian yang diterbitkan telah melalui serangkaian pengujian ketat, pengawasan, dan seleksi.Â
Namun, seperti dalam banyak domain lainnya, ada kelemahan dalam dunia akademis, salah satunya adalah praktik yang mungkin tidak terlihat namun merusak, yang dikenal sebagai salami slicing.
Di dunia ilmiah, salami slicing adalah istilah yang mengacu pada tindakan memotong penelitian menjadi beberapa bagian kecil yang kemudian diterbitkan sebagai artikel terpisah.Â
Pada permukaannya, ini mungkin terlihat seperti upaya produktif untuk membagikan temuan secara lebih luas. Namun, di balik praktik ini seringkali terdapat motif yang lebih gelap dan seringkali tidak etis.
Integritas Ilmiah: Tantangan dan Kendala
Penting untuk diingat bahwa dunia ilmiah adalah medan pertempuran yang kompetitif. Para peneliti sering merasa perlu untuk menerbitkan sebanyak mungkin, dengan tujuan membangun kredibilitas mereka dan mendapatkan pendanaan tambahan untuk usaha penelitian mereka.Â
Sementara itu, lembaga-lembaga penelitian juga dapat memberikan tekanan kepada para peneliti mereka untuk meningkatkan produktivitas, terutama dalam hal publikasi. Beberapa peneliti mungkin tergoda untuk memanfaatkan praktik salami slicing untuk mencapai tujuan mereka.
Mari kita pertimbangkan contoh sederhana dari praktik salami slicing dalam publikasi ilmiah: