Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Produktif atau Sibuk? Bahaya Kesibukan yang Tidak Produktif

14 September 2023   14:03 Diperbarui: 14 September 2023   14:10 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari sibuk menjadi produktif. Gambar oleh Mohamed Hassan dari Pixabay.

Ketika kita merenungkan produktivitas, kita sering kali terjebak dalam dilema antara menjadi produktif dan menjadi sibuk. Tidak jarang kita berpikir apakah kita benar-benar menciptakan sesuatu yang signifikan atau hanya sibuk dengan tugas-tugas sehari-hari. Dua istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi apakah kita benar-benar memahami perbedaannya? 

Mari kita jujur; kita semua ingin mengalami efisiensi dan memberikan kesan positif dalam kehidupan kita. Namun, apakah menjadi produktif berarti kita harus mengabaikan aspek-aspek lain dalam hidup dan terus-menerus mengejar satu tujuan? Apakah menjadi sibuk berarti kita selalu sibuk tanpa arah yang jelas? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara menjadi produktif dan menjadi sibuk, serta mencoba menemukan keseimbangan yang tepat dalam kehidupan yang padat.

Produktif: Fokus pada Kemajuan yang Signifikan

Salah satu karakteristik kunci dari produktivitas adalah kemampuan untuk fokus pada satu hal pada satu waktu. Ketika kita berbicara tentang menjadi efisien, kita merujuk pada kemampuan untuk memberikan perhatian sepenuhnya pada tugas yang sedang dihadapi. Ini bukan tentang menyelesaikan banyak tugas dalam waktu singkat, tetapi lebih tentang menyelesaikan satu tugas dengan keunggulan yang luar biasa.

Individu yang produktif juga cenderung memiliki pemahaman yang kuat tentang prioritas. Mereka hanya memperhatikan apa yang sedang dikerjakan saat ini, dengan pemahaman bahwa waktu adalah aset berharga. Dengan fokus pada satu usaha, mereka dapat mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.

Selain itu, produktivitas diukur dari pencapaian yang telah diselesaikan. Ini bukan hanya tentang jumlah waktu yang kita investasikan dalam suatu tugas, tetapi lebih tentang tingkat keberhasilan yang kita capai dalam menyelesaikannya. Kita memiliki satu atau dua proyek penting yang menjadi prioritas kita, dan kita bekerja dengan tekun untuk mencapai tujuan kita.

Dalam pandangan yang produktif, menangani tugas-tugas kecil dengan cepat dan efisien juga penting. kita tidak ingin terperangkap dalam detail-detail yang tidak relevan. kita berfokus pada hasil akhir dan berusaha menyelesaikan tugas-tugas kecil dengan cepat untuk beralih ke masalah yang lebih penting.

Sibuk: Terperangkap dalam Kebingungan yang Tak Berujung

Di sisi lain, menjadi sibuk bisa menjadi jenis perangkap yang berbeda. Orang yang sibuk sering kali menemukan diri mereka mengelola beberapa tugas secara bersamaan. Mereka mungkin merasa terdorong untuk memberikan perhatian mereka pada banyak hal sekaligus, bahkan jika itu melibatkan peralihan dari satu tugas ke tugas lainnya.

Orang yang sibuk sering mengukur produktivitas dalam hal durasi kerja. Mereka mungkin menemukan kepuasan hanya dengan menghabiskan banyak waktu untuk suatu tugas, meskipun hasilnya tidak terlalu mencolok. Mereka memiliki banyak proyek "penting" dalam hidup mereka tetapi seringkali tanpa hasil yang memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun