Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 1: Visi yang Terungkap

4 September 2023   15:30 Diperbarui: 4 September 2023   15:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain pribadi dengan Canva.

Di sebuah auditorium yang megah, suasana dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang penuh antusiasme. Panggung yang dihiasi dengan cahaya sorotan menyoroti sosok yang tampil di tengahnya: Profesor Evelyn Hartman. Dengan langkah mantap, dia melangkah ke depan, tatapannya memancarkan semangat dan keyakinan yang menggebu-gebu. Suara riuh rendah dari kerumunan yang telah berkumpul menghilang menjadi keheningan saat dia berbicara, memulai kisah tentang visi yang mengguncang dasar pemikiran perkotaan.

"Selamat malam, para penjelajah pengetahuan!" Profesor Hartman membuka pidato dengan senyuman hangat. Ruangan seakan merespons dengan getaran energi yang tak terlihat, saat para hadirin menatapnya dengan perhatian yang terpaku.

Dia melanjutkan, membawakan visi tentang masa depan yang cemerlang, tentang sebuah kota yang mencapai ketinggian tak terbayangkan. Visi ini terlahir dari kerangka pikir akademis yang tajam dan imajinasi tanpa batas. Kata-kata dan ide-ide melesat keluar dari bibirnya dengan intensitas yang menggetarkan, membangun gambaran sebuah tempat di mana teknologi dan kehidupan kota berpadu dengan harmoni yang luar biasa.

Menggunakan kata-kata yang menarik dan deskripsi yang hidup, Profesor Hartman membayangkan kembali kota yang akan datang, tempat di mana setiap bangunan, setiap jalanan, dan bahkan setiap individu di dalamnya akan saling terhubung. Dia merinci bagaimana data akan mengalir seperti aliran sungai, mengumpulkan informasi tentang segala hal, dari cuaca dan pola lalu lintas hingga pola perilaku dan kebutuhan penduduk. Dan yang paling menarik, dia membayangkan bagaimana kota ini akan menggunakan data ini untuk merespons dengan cepat dan cerdas terhadap berbagai situasi, menciptakan kota yang hidup dan berdenyut.

Ketika pidato berlangsung, energi di dalam auditorium semakin meningkat. Hadirin terhipnotis oleh visi yang diuraikan oleh Profesor Hartman. Mereka terbawa oleh gairahnya, tertarik oleh ide bahwa dunia akademis dan teknologi bisa menjadi agen perubahan yang kuat dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

Seiring kata-kata terakhir dari pidato itu meluncur dari bibir Profesor Hartman, ia berdiri di atas panggung dengan pandangan yang penuh harapan. Ruangan itu seketika terisi dengan tepuk tangan yang meriah, menggambarkan penghargaan dan inspirasi yang telah dia bawa. Dalam momen itu, visi tentang The New Smartcity telah diungkapkan dengan megah, membuka pintu ke petualangan akademis dan teknologi yang akan mengubah jalan sejarah kota ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun