Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Tarian Politik Pengkhianatan

2 September 2023   13:23 Diperbarui: 2 September 2023   14:06 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay 

Nasdem berlenggang, tariannya punik,
Demokrat tersudut, dalam dinamika politik.
Kesepakatan dan tujuan yang pernah bersatu,
Kini ambisi dan kepentingan menjadi pertaru.

Dengan Cak Imin sebagai bintang yang berpijar,
Nasdem melangkah, mengukuhkan pilihan besar.
Demokrat terkejut, AHY tak lagi bercahaya,
Adakah pengkhianatan atau sekedar strategi dunia?

Komunikasi transparan, kunci dalam kisah ini,
Konsekuensi berat, untuk tindakan yang tak jelas dirinci.
Pemilih menanti, suara mereka adalah penentu,
Kesejahteraan rakyat atau ambisi tanpa batu?

Dalam dunia politik, pengkhianatan bagai angin lalu,
Kompromi terjalin, namun tak selalu mampu.
Koalisi berubah, prinsip-prinsip pun diuji,
Apakah ini kegagalan? Atau kebijakan yang dirinci?

Di tanah Indonesia, politik bagai lukisan kaya,
Demokrasi tumbuh subur, setiap suara terbaya.
Kita berharap pemimpin memilih jalan terbaik,
Untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya percakapan di meja tebu.

Jika pengkhianatan datang, bagaimana partai beraksi?
Integritas dan citra, di tengah-tengah krisis, jangan lalai.
Kesejahteraan rakyat, harus tetap jadi prioritas,
Pengkhianatan hanya pelajaran, bukan akhir cerita.

Namun, apa yang terjadi jika partai memilih untuk mengkhianati?
Alasan mungkin kompleks, bukan sekedar taktik semata.
Prinsip dan kepentingan, dalam keputusan berat,
Hanya waktu yang akan mengungkap, siapa yang benar dan siapa yang salah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun