Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Waktu Terputar

29 Agustus 2023   05:05 Diperbarui: 29 Agustus 2023   05:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Di dalam ruangan bersih dan tertata rapi yang menjadi ruang kerjanya, Dr. Ihsan duduk di belakang meja kayunya yang besar sambil memutar arloji tua peninggalan ayahnya. Ia merenung, menatap angka dan jarum arloji yang bergerak dengan lambat, mencoba memutar kembali waktu.

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Dulu, ketika ia mengajar di kelas pagi, Sonia, mahasiswinya, selalu duduk di baris pertama, mencatat dengan tekun dan kadang mengajukan pertanyaan yang menantang. Setiap hari, Sonia ada di sampingnya, kadang dalam diskusi kelas, kadang dalam konsultasi skripsi. Sonia bukan hanya mahasiswi baginya, ia adalah sandaran, pendorong semangat saat Ihsan merasa lelah dengan beban akademik dan kehidupan.

Namun, suatu hari, Sonia menghentikan semuanya. Tanpa sebab yang jelas, ia memutuskan untuk mengambil cuti dari studinya dan meninggalkan kampus. Ihsan tersadar, ia ditinggal sendiri. Tak ada lagi tawa ceria Sonia atau pertanyaannya yang membuatnya berpikir keras. Ia hanya bisa merenungi kenangan itu, berharap bisa memutar kembali waktu seperti dulu.

Air mata menggenang di matanya, bukan hanya karena ia merasa kehilangan, tapi karena ia tahu betul ada sesuatu yang tak terungkap di antara mereka. Ia memang pernah merasa bahagia, namun semuanya hilang begitu saja.

Sonia, di sisi lain, merasa terluka dan menangis setiap malam. Meskipun keputusan untuk meninggalkan kampus adalah keputusannya, ada sesuatu yang ia sesali. Ketika ia berbicara dengan Ihsan sebelum pergi, Sonia berjanji bahwa suatu saat mereka akan bertemu lagi.

Sebulan berlalu, Ihsan mendengar kabar bahwa Sonia akan kembali ke kampus. Hati Ihsan berdebar, ia ingin bertemu dengannya, tapi juga takut dengan apa yang mungkin terjadi.

Ketika mereka akhirnya bertemu di kafe favorit mereka, keduanya merasa gugup. Sonia dengan mata berkaca-kaca berkata, "Aku tak ingin cinta kita usai di sini, tapi mungkin inilah jalannya. Kita harus berpisah untuk sementara waktu."

Mereka berdua tahu bahwa meski jarak memisahkan, cinta mereka tidak akan pernah usai. Dan keduanya berharap, suatu saat nanti, mereka akan kembali bersama, seperti yang Sonia ucapkan sebelum ia pergi.

Ketika Sonia kembali ke kelas Ihsan, mereka memilih untuk memulai dari awal. Mereka menghargai setiap momen, dan berjanji untuk tidak pernah membiarkan masa lalu menghalangi cinta mereka di masa depan.

Terinspirasi dari lagu Keisya Levronka "Tak Ingin Usai"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun