Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Redam Amarah

27 Agustus 2023   20:30 Diperbarui: 27 Agustus 2023   20:32 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumen pribadi

Amarah bergejolak, menyulut jiwa yang tenang,
Layaknya ombak besar, merusak pantai yang indah.
Bisik hati berpesan, jangan sebarkan bara,
Redam api amarah, jangan biarkan meraja.

Resapi diam sejenak, biarkan pikiran mereda,
Nyalakan cahaya damai, tuk hancurkan pertempuran tanpa pedang.
Amarah hanyalah ujian, tak perlu dibawa panjang,
Ciptakan harmoni dari keruh, biarkan cinta bertarung dan menang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun