Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan suatu pola simulasi yang berasal dari kecerdasan manusia yang diciptakan dan direkam pada sistem komputer. Dengan suatu pola simulasi yang dibentuk dalam coding disebuah sistem dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Sistem AI memerlukan banyak sekali logika kecerdasan buatan yang seiring dengan berjalannya waktu akan membuat sistem AI tersebut menjadi lebih baik.
Penggunaan Sederhana Dari Artificial Intelligence (AI) Pada Industry 4.0
ChatBot adalah contoh dasar dari penggunaan sederhana dari AI yang dimana ChatBot merupakan suatu program pembalas pesan secara otomatis sehingga tidak membutuhkan manusia langsung untuk membalas pesan tersebut. Cara kerja dari ChatBot adalah dengan menggunakan kata kunci yang akan disambungkan dengan algoritma yang terhubung dengan daftar templat balasan pesan, contoh saja jika ada yang mengirimkan pesan "bagaimana cara daftar akun disini?"Â
maka secara otomatis sistem akan mengambil kata kunci "daftar" yang sudah terhubung dengan templat balasan seperti "cara mendaftar akun blablabla.." dengan begitu pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan balasan.Â
Hal ini sangat membantu perusahaan yang memiliki jasa pelayanan konsumen agar dapat melayani semua konsumennya dengan jumlah staf pelayanan konsumen yang terbatas. Namun ChatBot ini pun kadang memiliki keterbatasan terhadap kosakata yang digunakan oleh konsumen, salah satunya jika terdapat typo atau salah penulisan kata sehingga sistem tidak dapat merespon dengan benar maka staf pelayanan konsumen akan mengambil alih pesan tersebut secara langsung.
Perkembangan AI pun semakin baik dari waktu ke waktu seiring dengan berkembangnya industri menjadi Industry 4.0 yang berdasarkan Internet of Things. Penggunaan AI diaplikasikan ke berbagai macam sektor dari sektor produksi hingga sektor jasa atau pelayanan.
Pada sektor produksi dapat kita lihat di YouTube banyak sekali video tentang proses perakitan mobil yang dibantu oleh AI dari awal perakitan hingga tahap akhir, namun pada tahap pengecekan kontrol kualitas tetap dilakukan langsung oleh manusia. Kondisi ini membuat perkembangan Industry 4.0 dapat beriringan dengan perkembangan Society 5.0 yang berfokuskan pada kualitas manusianya.
Seluruh dunia yang saat ini sedang menghadapi pandemi COVID-19 tentu mendapati hambatan terjadinya kondisi tatap muka untuk mayoritas lini bisnis, salah satunya yaitu lini bisnis perbankan. Aktivitas disebuah bank dipahami sangat sering terjadinya proses antri yang cukup panjang sehingga menimbulkan kerumunan. Beberapa bank pun akhirnya beradaptasi untuk menggunakan AI dalam aktivitas perbankannya, salah satunya pada saat proses pembukaan rekening secara daring atau online.Â
Mereka mengembangkan aplikasi mobile bankingnya dengan fitur pembukaan rekening secara daring atau online dengan bantuan AI untuk memverifikasi data pelanggan salah satunya saat memindai wajah pelanggan dimana pelanggan diminta menyalakan kamera smartphone dan menggerakan wajah sesuai instruksi untuk memastikan orang yang mendaftar merupakan orang yang sama dengan data di KTP.Â
Hal ini berkontribusi mengurangi antrian pada bank untuk proses pembukaan rekening, para bank yang menggunakan sistem AI ini pun melengkapi video tutorial penggunaan fitur baru yang menggunakan AI ini di kanal YouTube bank tersebut sehingga memudahkan pelanggan untuk memahami cara menggunakan fitur tersebut.
Beranjak ke sektor komunikasi pun tidak luput dengan penggunaan AI pada aktivitasnya, salah satunya pendaftaran nomor baru sampai mendapatkan kartu SIM seluler fisik pun dapat dilakukan melalui aplikasi pada smartphone yang dimana setelah prosesnya selesai kartu SIM selelur fisik tersebut akan dikirimkan ke alamat pelanggan sehingga pelanggan tidak perlu repot-repot untuk datang ke galeri seluler untuk mendaftarkan dan mendapatkan kartu SIM seluler fisik tersebut.Â