Mohon tunggu...
Syahidah Sahda Shofariyah
Syahidah Sahda Shofariyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

trying to be better

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pola/Model Evaluasi Pembelajaran di TK Darussalam Beji

26 Desember 2022   00:00 Diperbarui: 25 Desember 2022   23:59 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haii Kompasianer!!

Bertemu lagi dengan membahas topik yang sama yaitu dalam dunia pendidikan, yang khususnya pada pendidikan anak usia dini. Dalam suatu proses pembelajaran tentunya ada penilaian yang dilakukan oleh pengajar atau guru yang biasannya disebut dengan evaluasi pembelajaran. Terwujudnya penilaian (assesmen) yang dilakukan oleh guru, pasti juga adanya evaluasi yang dilakukan oleh guru pada proses pembelajaran berlangsung.

Apa sihh yang dimaksud dengan Evaluasi Pembelajaran?

Evaluasi memiliki pengertian sebagai wujud dari kegiatan penilaian terhadap kualitas suatu program pembelajaran yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh guru, dengan mempertimbangkan hasil asesmen perkembangan anak. Evaluasi menurut Sujiono (2010 : hal 200) merupakan suatu  kegiatan yang  harus  selalu  dilakukan  sepanjang  proses pembelajaran,  dimanapun,  kapanpun  dan  oleh siapapun. Hampir setiap guru melakukan hal tersebut dikelasnya masing-masing,  tetapi  tidak  semua guru mampu  melakukan  kegiatan  evaluasi  sebagaimana seharusnya  sehingga  hasilnyapun  sesuai  dengan tujuan  yang  menjadi tolak  ukur  dari suatu  kegiatan pembelajaran. Dari penjelasan oleh Mashanul Humairoh (2015) dalam artikelnya membahas evaluasi dapat dilakukan berdasarkan waktu baik harian, mingguan, bulanan, semester dan lain-lain. Guna untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam belajar, selain itu hasil dari sebuah evaluasi dapat dijadikan sebuah pedoman bagi guru, lembaga dan orang tua. Orang tua yang mengetahui hasil dari evaluasi akan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk anaknya dengan mengintropeksi dari anaknya demi membantu kelancaran proses pembelajaran.

Evaluasi sendiri memiliki beberapa pola atau model yang dapat digunakan guru untuk mengevaluasi anak dalam proses pembelajaran, berikut beberapa yang sering digunakan dalam satuan PAUD :

  • Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (Observasi) merupakan alat atau tekhnik dalam suatu tindakan yang dilakukan oleh guru dengan mengamati siswa untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan masalah pada anak dalam proses pembelajaran berlangsung.

  • Sosiometri

Sosiometri adalah cara guru untuk mengetahui bagaimana kedudukan anak dalam berinteraksi dan berhubungan langsung dengan anggota kelompok (orang banyak). Cara tersebut agar guru mengetahui bagaimana cara anak berinteraksi dengan orang lain.

  • Wawancara (Percakapan)

Wawancara (Percakapan)  merupakan alat atau tekhnik dalam melakukan evaluasi pembelajaran dengan cara percakapan langsung yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan baik pada anak ataupun orang tua. Sehingga dari sini guru berperan sebagai teman untuk mendengarkan apa yang disukai atau disukai pada anak.

  • Catatan Anekdot (Anekdot Record)

Catatan Anekdot adalah suatu catatan yang dilakukan oleh guru dengan megamati berbagai peristiwa yang dilakukan oleh siswa, yang dimana guru mencatat setelah peristiwa tersebut sudah terjadi pada waktu pengamatan proses pembelajaran.

  • Portofolio

Portofolio adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengamati perkembangan karya anak dalam rangka melakukan evaluasi perkembangan belajar anak usia dini. Portofolio merupakan salah satu wadah untuk merekam berbagai unjuk kerja atau bukti nyata hasil belajar anak usia dini pada proses pembelajaran.

  • Unjuk Kerja

Unjuk kerja adalah penilaian yang menuntut anak didik untuk melakuakn tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya menyanyi atau memperagakan sesuatu, dan juga dapat berupa drama singkat untuk anak-anak.

Sehingga dari sini penulis ingin membahas tentang evaluasi pembelajaran yang digunakan pengajar atau guru pada suatu lembaga. Lembaga yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi yaitu di TK Darussalam, tempatnya di Mojorejo, Desa Sidowayah, Kec Beji, Kab Pasuruan. Dan dalam hal ini pengajar atau guru yang diwawancarai adalah bunda Early sebagai guru TK B di TK Darussalam.

Evaluasi Pembelajaran apa yang digunakan pada TK Darussalam Beji?

Dari wawancara penulis dengan pengajar atau guru di TK B Darussalam . Informasi yang didapat penulis menuliskan bahwasannya evaluasi pembelajaran yang digunakan  di TK B yaitu pengamatan (observasi) dan juga sosiometri (melihat dari cara berinteraksi anak pada temannya atau orang lain) pada saat proses pembelajaran berlangsung, informasi yang di dapat juga bahwasannya berbeda dengan TK A yang dimana pengajar atau guru menggunakan catatan anekdot (anekdot record).

Selain evaluasi pembelajaran, penulis juga mendapatkan informasi mengenai assesmen yang digunakan pada TK B Darussalam Beji, yaitu tabel rubriks atau bisa disebut dengan penilaian ceklist, dimana kriteria penilaian yang di dapat anak berupa BB (Belum Berkembang), MB (Masih Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan yang terakhir BSB (Berkembang Sangat Baik).

Kembali lagi dengan evaluasi pembelajaran yang digunakan guru atau pengajar TK B Darussalam Beji, yaitu menggunakan pengamatan (observasi) dan juga sosiometri. Dari informasi yang di dapat kesulitan yang biasanya dihadapi pengajar atau guru pada saat melakukan evaluasi pembelajaran dalam proses pembelajaran berlangsung, yaitu ketika peserta didik sedang badmood dan tidak mau belajar pada saat pemberlajaran berlangsung. Dalam hal ini cara guru atau pengajar mengatasi dan bisa dikatakan dengan mencairkan suasana, bunda Early menjelaskan yaitu dengan cara memberikan ice breaking atau memancing peserta didik dengan kegiatan yang mereka sukai seperti bercerita, dll. Untuk bagaimana cara guru atau pengajar mengatasi peserta didik yang kurang paham atau kurang jelas dengan pembelajaran yang dilakukan yaitu “saya sebagai pengajar  tidak memaksakan peserta didik untuk langsung paham, karena pada anak usia dini atau seusia segitu, dimana anak hanya untuk bermain sambil belajar. Jadi cara saya agar anak paham dengan melalui pembiasaan dan contoh dari saya sebagi pengajar di setiap hari, karena anak di usia segitu mudah mencontoh dan cepat menangkap apa yang mereka lihat”.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun