Mohon tunggu...
Syahidah 12
Syahidah 12 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ikhtiar dan tawakkal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesehatan Mental Gen Z dalam Perspektif Islam

11 Juli 2024   08:05 Diperbarui: 11 Juli 2024   08:18 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, yang berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk kesehatan mental. Namun, pandangan Islam menawarkan perspektif yang unik dalam memahami dan mengatasi tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh Gen Z.

Tantangan Kesehatan Mental Gen Z

Gen Z sering kali disebut sebagai generasi yang paling terhubung secara digital namun paling terisolasi secara sosial. Tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial, kekhawatiran akan masa depan, serta perubahan sosial yang cepat menjadi beberapa faktor penyebab tingginya tingkat kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya di kalangan mereka. Menurut sebuah survei dari American Psychological Association pada tahun 2023, 91% dari Gen Z melaporkan mengalami setidaknya satu gejala stres signifikan dalam sebulan terakhir.

Pandangan Islam tentang Kesehatan Mental

Dalam Islam, kesehatan mental dipandang sebagai bagian integral dari kesehatan holistik seseorang. Konsep ini mencakup keseimbangan antara kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Islam mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan ini melalui pendekatan yang komprehensif dan holistik.

  1. Pentingnya Keseimbangan (Mizaan)
    Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dan Kami telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran yang tepat" (QS. Al-Qamar: 49). Prinsip ini mengajarkan bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara proporsional dan seimbang, termasuk dalam menjaga kesehatan mental.

  2. Pengelolaan Stres melalui Ibadah
    Ibadah dalam Islam, seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an, tidak hanya sebagai kewajiban spiritual, tetapi juga sebagai cara untuk menenangkan jiwa dan mengurangi stres. Sebuah penelitian dari Journal of Religion and Health menunjukkan bahwa praktik keagamaan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental.

  3. Pentingnya Dukungan Sosial (Silaturahmi)
    Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga dan komunitas. Dukungan sosial ini berfungsi sebagai jaringan pengaman yang penting dalam menghadapi tantangan kehidupan. Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal kasih sayang dan cinta di antara mereka adalah seperti satu tubuh, jika salah satu bagian tubuh merasa sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya" (HR. Bukhari dan Muslim).

  4. Penerimaan dan Tawakal
    Salah satu ajaran penting dalam Islam adalah penerimaan (rida) terhadap takdir Allah dan tawakal (berserah diri) setelah berusaha. Sikap ini membantu individu untuk mengurangi beban mental yang disebabkan oleh kekhawatiran berlebihan dan ketidakpastian masa depan.

Membangun Kesehatan Mental Gen Z

Untuk membantu Gen Z dalam menjaga kesehatan mental mereka, integrasi nilai-nilai Islam dengan pendekatan modern dalam psikologi bisa menjadi solusi yang efektif. Program pendidikan yang memasukkan nilai-nilai spiritual Islam, dukungan dari komunitas masjid, serta akses kepada layanan kesehatan mental yang sensitif terhadap nilai-nilai keagamaan dapat memainkan peran penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun