Mohon tunggu...
Syahid Arsjad
Syahid Arsjad Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Diskusi

penikmat kehidupan penuh warna, suka membaca, diskusi dan menulis. follow di twitter : @syahid_arsjad

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Pak Anton Apriantono Tak Dipanggil?

20 Oktober 2009   06:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 2036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 sudah digodok. Pak SBY sebagai presiden terpilih telah melakukan audisi.Beberapa orang telah menghadiri panggilan audisi ke cikeas. "Hanya ada beberapa nama lama yang akan bertahan", Ungkap SBY memberikan sedikit bocoran. Mengapa yah? Dalam logika manajerial, Perombakan tim secara besar2an hanya dilakukan jika tim dianggap gagal. Apakah ini pertanda bahwa SBY mengakui kegagalan kabinet KIB I? atau ada alasan lain selain kinerja? wallahu a'lam.
Dari nama2 yang dipanggil audisi, saya menunggu wajah lama dari anggota KIB I, Anton Apriantono. sebenarnya saya juga tak terlalu mengenal beliau. Namun prestasi departemen Pertanian yang dipimpinnya pada pemerintahan kemarin diakui banyak pihak. Beliau mampu membawa Indonesia Swasembada Pangan. Bahkan keberhasilan swasembada pangan yang dihasilkannya diklaim oleh partai2 saat kampanye. Demokrat, Golkar dan partai yang mengusung Pak Anton, PKS.
Tapi mengapa Pak Anton tidak dipanggil kembali? mengapa orang yang berprestasi seperti pak Anton yang telah teruji kemampuannya tidak di LANJUTKAN prestasinya, dan harus diganti dengan orang yang belum teruji? mengapa PKS tak merekomendasi Kembali? bukankah Pak Anton mengangkat nama PKS yang merekomendasikannya?
Hmmm, Mungkin Pak Anton orang yang tak bisa diatur. Mungkin pak Anton terlalu jujur bagi para politisi. Mungkin dan Mungkin. Ada banyak keanehan di negeri ini . Dan kita hanya bisa mengurut dada

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun