Kabupaten Boyolali (29/01/2022) -- Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro tahun 2022 melaksanakan kegiatan KKN yang bertemakan 'Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemik Covid-19 Berbasis SDGs'. Dimana kegiatan KKN ini dilaksanakan mulai dari 5 Januari 2022 sampai dengan 15 Februari 2022. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa, hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat di daerah sekitar tempat tinggalnya.
Nyamuk penyebab DBD biasanya menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar, bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Di Indonesia khususnya Boyolali musim penghujan terjadi pada bulan November hingga Januari , dampaknya banyak genangan-genangan air bahkan luapnya air sungai pada Desa Karangkepoh. Hal ini dapat memicu munculnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti.
Kurangnya kesadaran warga di desa Karangkepoh dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan menjadi pemicu utama munculnya nyamuk aedes aegypti. Banyaknya sampah yang menumpuk, genangan air pada wadah terbuka, mampetnya selokan-selokan merupakan hal-hal penting yang harus ditanggulangi di masa musim penghujan agar tidak memicu munculnya nyamuk aedes aegypti. Menurut Bidan di Karangkepoh bahwa Juga Ditemukan kasus demam berdarah di Kecamatan Karanggede. Selain itu salah satu desa ditemukan KLB (Kejadian Luar Biasa) demam berdarah.
Dengan adanya masalah tersebut di musim hujan ini Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata TIM 1 Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 Melakukan Pengenalan alat Perangkap Nyamuk Elektrik kali ini dihadiri oleh warga dusun Gunungsari yang mengikuti kegiatan Jum'at bersih. Pada pengenalan alat ini dimulai dari penjelasan  latar belakang pembuatan alat, prinsip kerja alat, hingga perakitan alat secara singkat. Bahan dari alat ini sendiri memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai seperti Toples, jaring nyamuk, lem bakar, lampu UV, adaptor 12V, Cpu fan 220V, Pulpen  standar bekas ( 4 buah). Sehingga mudah didapat dengan biaya terjangkau. " Alat Perangkap Nyamuk Elektrik ini cukup mudah dibuat dan sangat inovatif , pokoknya mantap mas ". Ujar Bapak Joko selaku Bayan desa Karangkepoh. Diharapkan dengan adanya Pengenalan alat Perangkap Nyamuk Elektrik ini dapat memotivasi para warga di desa Karangkepoh untuk memproduksi alat ini dan digunakan di rumah masing-masing atau sebagai usaha alternatif baru.
Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi Gerakan 3M PLUS DBD " yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, Hindari gigitan nyaidur menggunakan kelambu, Menyalakan obat nyamuk melalui sosoalisasi secara langsung kepada masyarakat Dusun Gunungsari yang mengikuti kegiatan Jum'at bersih dan poster-poster yang ditempelkan di tempat umum Seperti Pos Penjagaan dan Kantor Kelurahan dikarenakan tempat tersebut terbilang sering dilewati banyak warga setempat.
Program ini disambut positif oleh warga setempat dikarenakan dapat mencegah munculnya nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan DBD, serta membiasakan warga setempat untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar.
Penulis : Syahfri Aryanto
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Departemen fisika