Mohon tunggu...
syahfitri zuabidi
syahfitri zuabidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

hobi saya menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penghargaan Diri pada Remaja di Masa Sekarang

30 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 30 Desember 2022   10:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua mungkin masih awam mendengar istilah self-esteem, yang sama artinya dengan harga diri, dimana secara kompleks self-esteem adalah pandangan keseluruhan atau penilaian terhadap diri sendiri. Lebih sederhananya self-esteem merupakan seberapa besar kita menghargai dan mencintai diri sendiri terlepas dari kondisi yang kita alami.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya self-esteem, bisa dari pola asuh orang tua, yang dimana bila orang tua supportive maka akan terbangun rasa percaya diri dan penghargaan diri yang baik, namun bila orang tua yang otoriter maka self-esteem tadi akan rendah karena anak tidak diberikan ruang untuk berkembang. Lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh terhadap self-esteem, karena opini-opini orang sekitar kita dapat mempengaruhi bagaimana pandangan kita tentang diri sendiri, yang terkadang opini tersebut tidak benar adanya, lalu selanjutnya ada perkembangan zaman terutama internet menjadi titik tumpu faktor rendahnya self-esteem. 

Di masa sekarang internet berkembang dengan sangat pesat, terutama pada media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook dll, banyaknya fitur-fitur membuat kita semua khususnya para remaja gemar mengunggah foto dan video yang dimiliki. Berbagai macam kegiatan, pencapaian, atau tentang kehidupan sehari-hari tak luput menjadi sebuah konten unggahan yang terkesan wajib dilakukan para remaja di masa sekarang, terkadang hal itu membuat sebagaian darinya merasa insecure atau tidak percaya diri dan tidak menghargai diri sendiri karena pada dasarnya remaja adalah masa peralihan dari anak-anak, jadinya pemikiran mereka belum yang matang dengan sempurna untuk mengelola kejadian atau sesuatu apa yang mereka lihat, jadinya gampang sekali termakan oleh unggahan-unggahan di internet yang justru membuatnya merasa insecure.

Fenomena ini tentunya perlu kita soroti karena remaja dengan self-esteem  yang rendah atau inscecure tadi memiliki potensi mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik karena adanya pemikiran tidak menghargai diri sendiri, merasa diri rendah, kemurugan berkepanjangan, serta adanya masalah prospek ekonomi yang buruk, serta tingkat perilaku kriminal yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang memiliki tingkat self-esteem yang tinggi. Lalu, pertanyaanya sepenting itukah self-esteem pada remaja?

Self-esteem penting ditingkatkan guna menumbuhkan rasa percaya pada diri remaja agar dapat berkembang sesuai potensi yang mereka miliki, bukan hanya itu self-esteem yang baik akan mencerminkan pribadi remaja yang bersyukur atau menganggap diri mereka unik dan berharga. Dengan self-esteem yang baik remaja bisa mengevaluasi diri, mengetahui hal apa saja yang bisa dengan baik mereka kuasai, karena pada dasarnya self-esteem memiliki dua komponen yang penting yaitu kepercayaan yang ada pada diri untuk menghadapi berbagai tantangan, lalu keyakinan yang tertanam bahwa kita berhak bahagia, mendapat kesuksesan dan cinta. Bila kepedulian akan self-esteem telah ditanamkan sedini mungkin, maka fenomena seperti insecure atau tidak percaya diri tadi dapat serta masalah-masalah gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, moodswing, dll dapat terhindarkan.

Lalu apa saja upaya yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan self-esteem khususnya pada remaja dimasa sekarang.

  • Kenali diri sendiri dengan baik, kita adalah orang satu-satunya yang paling mengerti diri sendiri, kenalilah lebih dalam diri sendiri, cari potensi dan kekurangan yang ada. Dengan mengetahui diri sendiri lebih dalam, maka kita dapat mengotrol apa yang kita lakukan.
  • Menerima keadaan diri, terkadang masih banyak dari kita yang tidak dapat berdamai dengan keadaan diri sendiri, hal ini dapat menjadi penghambat dalam self-esteem. Kita dapat mencari motivasi dalam hidup, mengelola emosi dan selalu mengapresiasi diri sendiri.
  • Berhenti untuk membandingkan diri sendiri, media sosial adalah tempat kita sering membandingkan diri dengan orang lain, namun kita lupa media sosial merupakan tempat untuk bersenang-senang dan unggahan dimedia sosial hanyalah sisi kecil dari kehidupan seseorang, oleh karena itu kita tidak perlu untuk membandingkan diri dengan orang lain dan fokuslah terhadap diri sendiri dengan tetap terus mengevaluasi dan mengembangkan diri, buatlah dirimu menjadi versi terbaik.
  • Mulai membuat tujuan hidup, setiap orang punya tujuan hidupnya masing-masing, mulailah untuk menetapkan tujuan hidup dan fokus terhadap apa yang ingin dicapai, tanamkan rasa semangat serta percaya diri dan buat bangga diri kita dengan segala perjuangan yang telah dilewati.
  • Menjalin hubungan yang positif dengan sekitar, carilah lingkungan sekitar yang positif agar dapat memotivasi dan menghargai kita, hindarilah lingkungan toxic yang justru menjatuhkan kita, dan malah membuat kita tidak percaya diri

Kita semua mungkin masih awam mendengar istilah self-esteem, yang sama artinya dengan harga diri, dimana secara kompleks self-esteem adalah pandangan keseluruhan atau penilaian terhadap diri sendiri. Lebih sederhananya self-esteem merupakan seberapa besar kita menghargai dan mencintai diri sendiri terlepas dari kondisi yang kita alami.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya self-esteem, bisa dari pola asuh orang tua, yang dimana bila orang tua supportive maka akan terbangun rasa percaya diri dan penghargaan diri yang baik, namun bila orang tua yang otoriter maka self-esteem tadi akan rendah karena anak tidak diberikan ruang untuk berkembang. Lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh terhadap self-esteem, karena opini-opini orang sekitar kita dapat mempengaruhi bagaimana pandangan kita tentang diri sendiri, yang terkadang opini tersebut tidak benar adanya, lalu selanjutnya ada perkembangan zaman terutama internet menjadi titik tumpu faktor rendahnya self-esteem. 

Di masa sekarang internet berkembang dengan sangat pesat, terutama pada media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook dll, banyaknya fitur-fitur membuat kita semua khususnya para remaja gemar mengunggah foto dan video yang dimiliki. Berbagai macam kegiatan, pencapaian, atau tentang kehidupan sehari-hari tak luput menjadi sebuah konten unggahan yang terkesan wajib dilakukan para remaja di masa sekarang, terkadang hal itu membuat sebagaian darinya merasa insecure atau tidak percaya diri dan tidak menghargai diri sendiri karena pada dasarnya remaja adalah masa peralihan dari anak-anak, jadinya pemikiran mereka belum yang matang dengan sempurna untuk mengelola kejadian atau sesuatu apa yang mereka lihat, jadinya gampang sekali termakan oleh unggahan-unggahan di internet yang justru membuatnya merasa insecure.

Fenomena ini tentunya perlu kita soroti karena remaja dengan self-esteem  yang rendah atau inscecure tadi memiliki potensi mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik karena adanya pemikiran tidak menghargai diri sendiri, merasa diri rendah, kemurugan berkepanjangan, serta adanya masalah prospek ekonomi yang buruk, serta tingkat perilaku kriminal yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang memiliki tingkat self-esteem yang tinggi. Lalu, pertanyaanya sepenting itukah self-esteem pada remaja?

Self-esteem penting ditingkatkan guna menumbuhkan rasa percaya pada diri remaja agar dapat berkembang sesuai potensi yang mereka miliki, bukan hanya itu self-esteem yang baik akan mencerminkan pribadi remaja yang bersyukur atau menganggap diri mereka unik dan berharga. Dengan self-esteem yang baik remaja bisa mengevaluasi diri, mengetahui hal apa saja yang bisa dengan baik mereka kuasai, karena pada dasarnya self-esteem memiliki dua komponen yang penting yaitu kepercayaan yang ada pada diri untuk menghadapi berbagai tantangan, lalu keyakinan yang tertanam bahwa kita berhak bahagia, mendapat kesuksesan dan cinta. Bila kepedulian akan self-esteem telah ditanamkan sedini mungkin, maka fenomena seperti insecure atau tidak percaya diri tadi dapat serta masalah-masalah gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, moodswing, dll dapat terhindarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun