Mohon tunggu...
Musyfiqur Rahman
Musyfiqur Rahman Mohon Tunggu... -

Santri di Pondok Pesantren Annuqayah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Solusi Tepat: Kerja Sama & Sama Kerja!

20 Januari 2015   02:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:47 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14216718381640186303

Saya hanya bisa menawarkan satu hal untuk masalah seperti itu. KERJA SAMA & SAMA KERJA! Yah, hal itu sudah lebih dari cukup, tinggal dari mana kita memulainya untuk sampai pada kemauan dan tekad seperti itu. Namun paling tidak, kita juga harus sadar bahwa saat ini kita sudah kalah telak dengan orang-orang yang menjajah Islam, bahkan penjajahan ini sudah dibungkus dengan bungkus yang sangat cantik, sehingga meskipun pada hakikat substansinya adalah penjajahan, namun mayoritas umat Islam merasa “nikmat” dengan hal itu.

Islam itu memang sudah mengajarkan konsep ابدأ بنفسك untuk bekal kita dalam mengawali perubahan yang sangat rumit ini untuk kemudian kita bisa merdeka atas nama Islam dengan hakikat tujuan yang semestinya, yaitu mewujudkan rasa cinta kasih diseluruh dunia. Jadi pada dasarnya tidak ada kesulitan, bahkan sama sekali tidak ada kata “kesulitan” selama kita benar-benar ingin dan mencita-citakan sebuah arti dari indahnya PERUBAHAN! Bukankah Islam itu mengajarkan kita Hijrah? Yang artinya untuk zaman kita adalah Hijrah dari yang buruk menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik? Bismillah...

3.      Masih pentingkah Islam untuk Indonesia saat ini?

YA!

4.      Apa pentingnya?

Pentingnya adalah karena Indonesia adalah agama berpenduduk muslim terbanyak di dunia dengan ranking keempat dan karena Indonesia lahir dan masyarakan Islam juga berjuang untuk itu, serta yang terakhir karena memang 0, sekian persen angka keberhasilan kita jika mau mencoba untuk menyatakan Islam itu sudah tidak penting lagi di Indonesia. Tentu karena jika kita mengatakan tidak penting, maka secara otomatis kita juga harus bisa menghapus Islam itu sendiri bukan?

Jadi pentingnya adalah karena Islam itu datang dengan konsep رحمة للعالمين yang dapat dibuktikan dengan konsep nyata dan ilmiah melebihi keilmiahan konsep-konsep agama lain. Bukankah Al-Qur’an adalah kitab yang tetap sakral dalam agama kita karena semua “tangan” tidak mampu memperdayainya? Dan bukankah Indonesia adalah negara dan bangsa yang pada dasarnya cinta akan kedamaian dan menjunjung tinggi arti dan makna perbedaan? Maka itulah jawabannya. Islam!
Sumber: http://goo.gl/Z52AB5

1. Apa persoalan Islam utama di Indonesia sekarang? Ada banyak sekali persoalan Islam dan keislaman di Indonesia yang sampai sekarang masih menjadi problem berkepanjangan dan masih juga belum menemukan solusi tepat untuk menuntaskan segala macam persoalan tersebut. Kita sendiri sebagai masyarakan Indonesia pasti sedikit banyak, semakin hari semakin tertekan oleh banyak kejadian yang terekam melalui media massa bahwa betapa bangsa kita ini, bangsa yang kita banggakan ini tidak mencerminkan sifat-sifat humanis? Agama! Ya, inilah kata yang mereka jadikan sebagai landasan dalam melakukan segala sesuatu dengan mudah, penuh keyakinan, tanpa pandang bulu, ras dan semacamnya, serta kata itulah yang menjadi rujukan mayoritas bangsa ini untuk melakukan teror dan bentuk-bentuk hal yang tidak manusiawi lainnya. Meskipun fungsi sebuah agama datang untuk mewujudkan rasa dan semangat kasih sayang dan rasa tolong menolong satu sama lain, tetapi sekarang sebuah agama telah “mutlak” menjadi kambing hitam atas bentuk kejadian tragis yang menimpa banyak korban, banyak kenistaann, dan banyak kedhaliman yang terjadi pada bangsa ini. Islam! Inilah agama yang datang 14 abad yang lalu dan Muhammad sebagai orang terpercaya untuk menyampaikan segala bentuk isinya kepada seluruh manusia semesta alam dengan penuh sabar dan semangat perjuangan. Agama ini terlahir melalui wahyu yang disampaikan oleh Allah kepadanya yang terhimpun dalam Al-Qur’an dan kemudian kitab itulah menjadi pegangan hidup dalam kehidupan umat Islam sepanjang masa. Sudah barang tentu kita berpikir keras tiada henti setiap saat tentang Indonesia yang telah merdeka namun keberadaannya masih belum demikian? Bukankah kemerdekaan dilakukan melalui perjuangan keras dan mati-matian hanya untuk mengharapkan bangsa dan masyarakat damai dan tenang serta sentosa? Sehingga dengan hal itu tidak ada yang mesti diperselisihkan karena memang semuanya sudah dalam satu kometmen bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu, meskipun dalam bentuk keberagaman dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Lalu realitas sekarang yang kita hadapi adalah bangsa yang semakin terasingkan bukan karena bangsa lain, melainkan oleh bangsa kita sendiri, kita menjadi asing karena akibat perbuaan kita sendiri yang sering tidak menghargai orang lain dengan perbedaannya, kita tidak bisa menghargai orang lain yang berbada agama dengan kita, lalu karena itu kemudian kita tersudut perang hanya karena alasan konyol; BERBEDA! Sekarang saja hanya Islam yang paling dikecam sebagai agama yang melancarkan visi-misi teror demi menghancurkan orang-orang dan kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengannnya. Hal ini telah menjadi sebuah “kenyataan” pahit dan bahkan sepertinya sudah “dibenarkan” oleh banyak sekali penduduk dunia, tak lupa juga oleh bangsa Indonesia sendiri. Sepintas, memang sepertinya hal tersebut tidak salah, karena memang orang-orang/kelompok yang akhir-akhir ini sering melakukan kekerasan, teror dan hal tidak manusiawi lainnya banyak yang berlatarbelakang Islam. Jadi tuduhan itu, kecaman itu sudah merupakan sebuah keniscayaan yang harus diterima dengan lapang dada dan penuh kesabaran. Hanya saja, cukupkah hanya dengan kesabaran tanpa ada upaya nyata dalam bentuk perlawanan kepada orang-orang atau bahkan kelompok yang menyudutkan kita sebegitu kejamnya, bahkan seakan Islam itu adalah agama yang datang dari kegelapan untuk menciptakan kegelapan lain? 2. Apa solusi yang bisa Anda tawarkan? Saya hanya bisa menawarkan satu hal untuk masalah seperti itu. KERJA SAMA & SAMA KERJA! Yah, hal itu sudah lebih dari cukup, tinggal dari mana kita memulainya untuk sampai pada kemauan dan tekad seperti itu. Namun paling tidak, kita juga harus sadar bahwa saat ini kita sudah kalah telak dengan orang-orang yang menjajah Islam, bahkan penjajahan ini sudah dibungkus dengan bungkus yang sangat cantik, sehingga meskipun pada hakikat substansinya adalah penjajahan, namun mayoritas umat Islam merasa “nikmat” dengan hal itu. Islam itu memang sudah mengajarkan konsep ابدأ بنفسك untuk bekal kita dalam mengawali perubahan yang sangat rumit ini untuk kemudian kita bisa merdeka atas nama Islam dengan hakikat tujuan yang semestinya, yaitu mewujudkan rasa cinta kasih diseluruh dunia. Jadi pada dasarnya tidak ada kesulitan, bahkan sama sekali tidak ada kata “kesulitan” selama kita benar-benar ingin dan mencita-citakan sebuah arti dari indahnya PERUBAHAN! Bukankah Islam itu mengajarkan kita Hijrah? Yang artinya untuk zaman kita adalah Hijrah dari yang buruk menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik? Bismillah... 3. Masih pentingkah Islam untuk Indonesia saat ini? YA! 4. Apa pentingnya? Pentingnya adalah karena Indonesia adalah agama berpenduduk muslim terbanyak di dunia dengan ranking keempat dan karena Indonesia lahir dan masyarakan Islam juga berjuang untuk itu, serta yang terakhir karena memang 0, sekian persen angka keberhasilan kita jika mau mencoba untuk menyatakan Islam itu sudah tidak penting lagi di Indonesia. Tentu karena jika kita mengatakan tidak penting, maka secara otomatis kita juga harus bisa menghapus Islam itu sendiri bukan? Jadi pentingnya adalah karena Islam itu datang dengan konsep رحمة للعالمين yang dapat dibuktikan dengan konsep nyata dan ilmiah melebihi keilmiahan konsep-konsep agama lain. Bukankah Al-Qur’an adalah kitab yang tetap sakral dalam agama kita karena semua “tangan” tidak mampu memperdayainya? Dan bukankah Indonesia adalah negara dan bangsa yang pada dasarnya cinta akan kedamaian dan menjunjung tinggi arti dan makna perbedaan? Maka itulah jawabannya. Islam!

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
1. Apa persoalan Islam utama di Indonesia sekarang? Ada banyak sekali persoalan Islam dan keislaman di Indonesia yang sampai sekarang masih menjadi problem berkepanjangan dan masih juga belum menemukan solusi tepat untuk menuntaskan segala macam persoalan tersebut. Kita sendiri sebagai masyarakan Indonesia pasti sedikit banyak, semakin hari semakin tertekan oleh banyak kejadian yang terekam melalui media massa bahwa betapa bangsa kita ini, bangsa yang kita banggakan ini tidak mencerminkan sifat-sifat humanis? Agama! Ya, inilah kata yang mereka jadikan sebagai landasan dalam melakukan segala sesuatu dengan mudah, penuh keyakinan, tanpa pandang bulu, ras dan semacamnya, serta kata itulah yang menjadi rujukan mayoritas bangsa ini untuk melakukan teror dan bentuk-bentuk hal yang tidak manusiawi lainnya. Meskipun fungsi sebuah agama datang untuk mewujudkan rasa dan semangat kasih sayang dan rasa tolong menolong satu sama lain, tetapi sekarang sebuah agama telah “mutlak” menjadi kambing hitam atas bentuk kejadian tragis yang menimpa banyak korban, banyak kenistaann, dan banyak kedhaliman yang terjadi pada bangsa ini. Islam! Inilah agama yang datang 14 abad yang lalu dan Muhammad sebagai orang terpercaya untuk menyampaikan segala bentuk isinya kepada seluruh manusia semesta alam dengan penuh sabar dan semangat perjuangan. Agama ini terlahir melalui wahyu yang disampaikan oleh Allah kepadanya yang terhimpun dalam Al-Qur’an dan kemudian kitab itulah menjadi pegangan hidup dalam kehidupan umat Islam sepanjang masa. Sudah barang tentu kita berpikir keras tiada henti setiap saat tentang Indonesia yang telah merdeka namun keberadaannya masih belum demikian? Bukankah kemerdekaan dilakukan melalui perjuangan keras dan mati-matian hanya untuk mengharapkan bangsa dan masyarakat damai dan tenang serta sentosa? Sehingga dengan hal itu tidak ada yang mesti diperselisihkan karena memang semuanya sudah dalam satu kometmen bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu, meskipun dalam bentuk keberagaman dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Lalu realitas sekarang yang kita hadapi adalah bangsa yang semakin terasingkan bukan karena bangsa lain, melainkan oleh bangsa kita sendiri, kita menjadi asing karena akibat perbuaan kita sendiri yang sering tidak menghargai orang lain dengan perbedaannya, kita tidak bisa menghargai orang lain yang berbada agama dengan kita, lalu karena itu kemudian kita tersudut perang hanya karena alasan konyol; BERBEDA! Sekarang saja hanya Islam yang paling dikecam sebagai agama yang melancarkan visi-misi teror demi menghancurkan orang-orang dan kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengannnya. Hal ini telah menjadi sebuah “kenyataan” pahit dan bahkan sepertinya sudah “dibenarkan” oleh banyak sekali penduduk dunia, tak lupa juga oleh bangsa Indonesia sendiri. Sepintas, memang sepertinya hal tersebut tidak salah, karena memang orang-orang/kelompok yang akhir-akhir ini sering melakukan kekerasan, teror dan hal tidak manusiawi lainnya banyak yang berlatarbelakang Islam. Jadi tuduhan itu, kecaman itu sudah merupakan sebuah keniscayaan yang harus diterima dengan lapang dada dan penuh kesabaran. Hanya saja, cukupkah hanya dengan kesabaran tanpa ada upaya nyata dalam bentuk perlawanan kepada orang-orang atau bahkan kelompok yang menyudutkan kita sebegitu kejamnya, bahkan seakan Islam itu adalah agama yang datang dari kegelapan untuk menciptakan kegelapan lain? 2. Apa solusi yang bisa Anda tawarkan? Saya hanya bisa menawarkan satu hal untuk masalah seperti itu. KERJA SAMA & SAMA KERJA! Yah, hal itu sudah lebih dari cukup, tinggal dari mana kita memulainya untuk sampai pada kemauan dan tekad seperti itu. Namun paling tidak, kita juga harus sadar bahwa saat ini kita sudah kalah telak dengan orang-orang yang menjajah Islam, bahkan penjajahan ini sudah dibungkus dengan bungkus yang sangat cantik, sehingga meskipun pada hakikat substansinya adalah penjajahan, namun mayoritas umat Islam merasa “nikmat” dengan hal itu. Islam itu memang sudah mengajarkan konsep ابدأ بنفسك untuk bekal kita dalam mengawali perubahan yang sangat rumit ini untuk kemudian kita bisa merdeka atas nama Islam dengan hakikat tujuan yang semestinya, yaitu mewujudkan rasa cinta kasih diseluruh dunia. Jadi pada dasarnya tidak ada kesulitan, bahkan sama sekali tidak ada kata “kesulitan” selama kita benar-benar ingin dan mencita-citakan sebuah arti dari indahnya PERUBAHAN! Bukankah Islam itu mengajarkan kita Hijrah? Yang artinya untuk zaman kita adalah Hijrah dari yang buruk menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik? Bismillah... 3. Masih pentingkah Islam untuk Indonesia saat ini? YA! 4. Apa pentingnya? Pentingnya adalah karena Indonesia adalah agama berpenduduk muslim terbanyak di dunia dengan ranking keempat dan karena Indonesia lahir dan masyarakan Islam juga berjuang untuk itu, serta yang terakhir karena memang 0, sekian persen angka keberhasilan kita jika mau mencoba untuk menyatakan Islam itu sudah tidak penting lagi di Indonesia. Tentu karena jika kita mengatakan tidak penting, maka secara otomatis kita juga harus bisa menghapus Islam itu sendiri bukan? Jadi pentingnya adalah karena Islam itu datang dengan konsep رحمة للعالمين yang dapat dibuktikan dengan konsep nyata dan ilmiah melebihi keilmiahan konsep-konsep agama lain. Bukankah Al-Qur’an adalah kitab yang tetap sakral dalam agama kita karena semua “tangan” tidak mampu memperdayainya? Dan bukankah Indonesia adalah negara dan bangsa yang pada dasarnya cinta akan kedamaian dan menjunjung tinggi arti dan makna perbedaan? Maka itulah jawabannya. Islam!

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun