Mohon tunggu...
Syahbrina Anisa
Syahbrina Anisa Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kesehatan

Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hipertensi dalam Kehamilan

2 September 2020   14:55 Diperbarui: 2 September 2020   14:51 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas rata-rata normal yang ditunjukkan dengan alat tensimeter. Hipertensi tidak menunjukkan gejala, terutama di tahap awal. Meskipun begitu, perjalanan penyakit atau patofisiologi hipertensi ini sangat kompleks dan rumit.

Ada banyak faktor yang terlibat dalam patofisiologi hipertensi. Faktor yang paling berpengaruh pada hipertensi esensial atau hipertensi primer adalah faktor genetik, diet tinggi garam, kondisi hormonal, dan masih banyak faktor lainnya.

Hipertensi merupakan kondisi di mana aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri) terjadi sangat kuat. Seseorang didiagnosa memiliki hipertensi bila tekanan darahnya terukur tinggi, yang mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Sementara tekanan darah normal berada di bawah 120/80 mmHg.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 14% kematian ibu global disebabkan oleh gangguan hipertensi kehamilan. Di negara Amerika Latin dan Karibia 25,7% kematian ibu disebabkan oleh gangguan hipertensi kehamilan; di negara-negara Asia dan Afrika, itu berkontribusi 9,1% dari kematian ibu dan bahkan sekitar 16% di negara-negara Afrika sub-Sahara.

Kondisi ini memerlukan strategi manajemen khusus agar hasilnya lebih bagus. Hipertensi pada kehamilan mempengaruhi ibu dan janin, dan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin jika tidak dikelola dengan baik.

Di Indonesia, HDK menduduki peringkat kedua tertinggi penyebab kematian ibu setelah perdarahan. Dalam hal ini preeklampsia berat merupakan penyebab terbesar dalam kelompok HDK yang menimbulkan komplikasi hingga menyebabkan kematian ibu. Proporsi hipertensi dalam kehamilan di Indonesia semakin meningkat, hampir 30% kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh HDK.

Hipertensi pada kehamilan merupakan penyakit tidak menular penyebab kematian maternal. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM diantaranya adalah hipertensi, diabetes, penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). PTM merupakan penyebab kematian hampir 70% di dunia.

Seberapa umumkah hipertensi dalam kehamilan terjadi?

Ibu yang hamil pertama kali, hamil terlalu muda, atau terlalu tua berisiko tinggi mengalami peningkatan tekanan darah saat hamil. Selain itu, wanita yang menderita hipertensi sebelum hamil juga berpeluang menderita kondisi ini.

Lebih lanjut lagi, kondisi ini lebih banyak terjadi pada wanita berkulit hitam dibanding dengan wanita ras lainnya. Pada wanita berkulit hitam, gejala-gejala biasanya muncul pada kehamilan di usia muda.
Hipertensi dalam kehamilan adalah kondisi yang dapat diatasi dengan cara mengendalikan faktor-faktor risiko yang ada. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kondisi ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.

Jenis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun