Mohon tunggu...
M.Syahbani
M.Syahbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa, saya berada di tahap penting dalam perjalanan pendidikan dan pengembangan diri. Saat ini, saya menempuh studi di universitas jambi dengan fokus pada program studi agroekoteknologi. Saya sangat antusias untuk mengeksplorasi berbagai aspek ilmu yang saya pelajari, dan saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka berbagai peluang di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menanam Mentimun Menggunakan Kompos Sampah Domestik dari Alat Ritary Eco Composter

25 Desember 2024   00:18 Diperbarui: 25 Desember 2024   00:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, Sobat tani ! Menanam mentimun bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, terutama jika kita juga memanfaatkan sampah rumah tangga untuk membuat kompos. Yuk, kita bahas cara menggabungkan kebun mentimun dengan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan!


Kompos adalah pupuk alami yang berasal dari penguraian bahan organik seperti sisa makanan, kulit buah, daun kering, dan sampah organik lainnya. Dengan membuat kompos, kita tidak hanya mengurangi limbah yang berpengaruh pada lingkungan, tetapi juga menyediakan nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman.

Kenapa Harus Menggunakan Kompos?
Menggunakan kompos dalam kegiatan bertani membawa banyak keuntungan, salah satunya adalah memperbaiki kualitas tanah dengan mengembalikan bahan organik yang kaya nutrisi. Hal ini mendukung pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat, kuat, dan bebas dari bahan kimia berbahaya, sehingga hasil panen lebih sehat untuk dikonsumsi.  

1. Langkah-Langkah Membuat Kompos dari Sampah Rumah Tangga dari alat rotary eco composter.  

Berikut ini langkah-langkahnya:

  • Kumpulkan sampah organik seperti kulit sayuran, sisa buah, dan daun-daun kering.
  • Sampah organik rumah tangga dipotong menjadi ukuran yang kecil dan hindari memasukkan sisa tulang ikan dan ayam.
  • Masukkan lapisan tanah dan sekam sebagai lapisan dasar kemudian masukkan sampah organik yang berukuran kecil sebagai lapisan kedua dan lapisi dengan tanah dan sekam sebagai lapisan terakhir.
  • Campurkan cofactor yaitu bioaktivator atau bisa dengan larutan Em4 dengan rasio 20 ml/L selama 3 hari sekali dan diaduk dengan putar perlahan komposter.
  • Diaduk dengan putar perlahan komposter 3 hari sekali agar kompos panas merata.
  • Sampah yang telah berubah menjadi kompos akan berwarna hitam dan berbau tanah. Setelah 1 bulan kompos dapat dipanen.
  • Sediakan wadah di bawah untuk menampung kompos halus yang

2. Mengaplikasikan Kompos ke Kebun Mentimun

Setelah sekitar 3-4 minggu, kompos biasanya sudah matang dan siap digunakan. Campurkan kompos ke media tanam saat menyiapkan kebun mentimun. Ini akan menjadi sumber nutrisi alami yang mendukung pertumbuhan tanaman.

3. Dampak Positif Penggunaan Kompos bagi Lingkungan

Dengan mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos, kita turut berkontribusi menjaga lingkungan. Kompos mengurangi limbah yang berakhir di TPA sekaligus memperbaiki kualitas tanah tanpa bergantung pada pupuk kimia. Ini langkah kecil yang memiliki dampak besar untuk mendukung kebun yang lebih ramah lingkungan.

4.Memanen dan Menikmati Hasilnya

Setelah tanaman mentimun dirawat dengan baik menggunakan kompos, saat panen akan menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Selain menikmati hasil tanaman yang segar dan sehat, kamu juga bisa merasa bangga karena turut mengurangi limbah dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun