Mohon tunggu...
Syah Bags
Syah Bags Mohon Tunggu... -

tampan dan sederhana,,,heheee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nunggu Bisa Baca Kitab Kuning dan Jadi 'Ulama

9 Desember 2013   06:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada seorang yang masih awam dibidang agama, tapi begitu bersemangat mengamalkan perintah-perintah agama, baru-baru ini ia habis membeli sebuah buku terjemahan hadis Bukhori dan Muslim, dari toko buku terdekat. Setelah dibaca bolak-balik ia baru tau ada perintah memelihara jenggot+memotong kumis, maka dengan segera ia memelihara jenggotnya, dan memotong kumisnya,,,,sesuai perintah Rosululloh saw yang tercantum didalam buku terjemahan hadis,,,, tetapi keadaan ini membuatnya ditertawakan dan diolok-olok oleh tetangganya yang katanya juga mengaku menjadi “Pengikut Rosululloh saw”.

Ada yg bilang “ pak ustad yg ilmunya tinggi juga belum motong kumis+memelihara jenggot,,,,ini, baru juga baca hadis kemaren, dari terjemahan lagi, bukan dari kitab kuning, eeeeh sudah belagak ustad !”.

Ada juga yg mengomentari dalam bahasa sunda “hey,,,(dg berbisik) tingali tah sijenggot, asa kumahaaaa kitu, asa can kaawakan ngingu jenggot, da ayeuna rek ngamalkeun sunnah teh kudu ngaragap diri heula, leres teu ?//muhun atuh, da mun can kaawakan mah kalah asa teroris,,,,”.

Ada lagi yg paling kronis mengejek jenggoter dengan berkata”hessssststsstt,,, lihat tuh ada kambing mau lewat, hihiiii”,,,,

Disaat bersamaan ada orang yang lulusan pesantren, rumahnya dipenuhi kitab kuning, ilmunya sudah sangaaaaaaaaat tinggi, dan sudah bertitel “Ulama Pewaris Nabi”. Sang ulama ini sudah membaca/mengetahui hadis tentang perintah memotong kumis dan memelihara jenggot dari sejak puluhan tahun lalu, namun masih enggan mengamalkan perintah ini, padahal Alloh sudah memberi kesempatan dengan ditumbuhkannya jenggot dan kumis, namun selalu saja jenggot dipangkas habis dan kumis dibiarkan lebat, dengan berbagai alasan tentunya,,,,tapi tentu alasannya masuk akal. Lha wong yg bikin alesan ulama ! dan biasanya ulama seperti ini jadi panutan dan backing orang-orang yg menertawakan dan mengolok-olok perintah Rosululloh saw tersebut. Ironis !

Ketika mendengar ada fenomena ini, sy menjadi sangat miris,,,dan muncul pertanyaan,,,

-Apakah mau mengamalkan sunnah yg sederhana saja harus nunggu bisa baca kitab kuning dan nunggu jadi “ulama” ????

-Apakah kalau mau memulai makan dan minum dg tangan kanan harus nunggu bisa baca kitab kuning dan nunggu jadi “Ulama” ???

-Apakah mau make celana yg tidak isbal harus nunggu bisa kitab kuning gundul dan nunggu jadi Ulama ? ? ?

-Apakah mau memakai sepatu/sendal dimulai dengan kaki kanan harus nunggu bisa baca kitab kuning dan nunggu jadi ulama ?

-Gak nunggu jadi Nabi sekalian ???

Pada jaman Nabi ada 3 kelompok


  1. Yang selalu patuh pada perintah Rosululloh saw disebut muslimin
  2. Yg selalu menentang ajaran rosul disebut kaafirun+musyrikuun
  3. Yg berpura-pura masuk islam, tapi suka membangkang dibelakang dan pandai membuat alasan ketika ada perintah disebut “ munafiqun”

Kira-kira kita berada dibarisan yang mana ?

Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan akan dipertanggungjawabkan,,,,selamat memilih,,,,

Lewobabakan, Kota Tasikmalaya, 9-12-2013.

_Syahbags_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun