Mohon tunggu...
Syaharani DwiHenas
Syaharani DwiHenas Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

haloo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wisata Edukasi Sejarah Wayang di Pusat Kota: Museum Wayang Jakarta Kota

22 Oktober 2023   22:59 Diperbarui: 22 Oktober 2023   23:16 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Museum wayang yang berada di Jakarta Kota yang lebih tepatnya beralamat di Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3, RW.6, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Itu adalah tempat wisata edukasi wayang yang dapat diakses oleh orang dewasa dan anak-anak.

Museum wayang ini setiap hari Selasa -- Minggu, dan di setiap hari Senin Museum Wayang ini tutup.

Kalian jika ingin memasuki Museum Wayang ini kalian perlu membayar tiket yang sangat murah, karna hanya Rp5.000 untuk orang dewasa, Rp 3.000 untuk para pelajar/mahasiswa, dan hanya Rp 2.000untuk anak-anak.

Museum Wayang ini juga memiliki banyak hal untuk dilihat selain wayang, patung, dan lukisan. Selain melihat pameran wayang, ada juga pelatihan wayang janur dengan biaya tambahan sebesar Rp15.000.

Sejarah Museum Wayang 

Museum Wayang pertama kali didirikan sebagai gereja oleh VOC kolonial Belanda pada tahun 1640, menurut situs web Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Setelah itu, gedung tersebut juga dikenal sebagai "de oude Hollandsche Kerk".

Gereja tersebut diperbarui pada tahun 1733, dan disebut "de nieuwe Hollandsche Kerk". Pada tahun 1912, gedung ini digunakan sebagai gudang oleh perusahaan Geo Wehry & Co. Dan pada 14 Agustus 1936, kemudian ditetapkan sebagai monumen.

Pada tanggal 14 Agustus 1936, Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) membeli gedung dan tanahnya. Setelah BG membelinya, bangunan tersebut digunakan sebagai monumen untuk mendukung penelitian seni dan penelitian ilmiah.

Gedung ini diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI) pada tahun 1957, dan namanya diganti menjadi Museum Jakarta Lama. Kemudian diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan akhirnya diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta pada tanggal 23 Juni 1968 oleh Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ada apa saja di Museum Wayang? 

Di Museum Wayang ini mengoleksi lebih dari 4.000 buah wayang yang mencakup wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun