Mohon tunggu...
syahadahkh_
syahadahkh_ Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi: mendengarkan musik, membaca novel, membuat vlog dan basketball

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

I Just Say No to Bullying

5 April 2023   12:30 Diperbarui: 5 April 2023   12:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying adalah merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Bullying ini juga tindakan yang menggunakan kekuasan untuk menyakiti seseorang baik fisik maupun psikologis. Sehingga, korban merasa tertekan, trauma dan tak berdaya.

 Perilaku bullying juga terjadi di lingkungan pondok pesantren umumnya dilakukan oleh santri lama yg sudah lama tinggal di pesantren dan merasa sok berkuasa. Penyebab bullying yang di lakukan  dengan memukul, mengejek, memanggil nama teman dengan panggilan yang kasar atau dengan sebutan yang kurang enak di dengar, menggolok-nggolok temannya, dan santri lama suka  merebut antrian kamar mandi karena sudah merasa senioritas.

Kondisi tersebut bisa menimbulkan konflik sehingga terjadi perilaku bullying. Bullying di pesantren terjadi akibat santri yang jauh dari pengawasan orang tua, berasal dari berbagai daerah yang memiliki adat dan budaya yang berbeda. Selain itu kurangnya pengawasan dari pihak pesantren serta banyaknya aturan-- aturan yang ditetapkan.

   Korban  Bullying lebih berisiko mengalami berbagai maslah kesehatan baik secara fisik maupun mental. Masalah lain antara lain munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur yang mungkin akan terbawa hingga dewasa. 

Keluhan kesehatan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, ketegangan otot, dan penurunan semangat belajar dan prestasi akademik. Dampak bullying terhadap santri akan mengalami gangguan kesehatan mental, seperti rasa trauma, rasa percaya diri hilang, stres, dan yang di takutkan santri tidak tahan atau sudah tidak kerasan lagi untuk  tinggal di lingkungan pondok pesantren, bahkan sampai boyong  (berhenti atau keluar) dari pesantren. 

Pertemanan di lingkungan pesantren ini belum lepas dari kata "santri lama". Terkadang mereka juga berteman dengan memandang seseorang. Pertemanan mereka juga berkelompok atau bergeng. Adapun yang memandang ekonomi keluarganya. Untuk mengatasi kasus bullying dengan  cara agar mengurangi tingkatan bullying di pesantren yaitu melakukan sosialisasi terhadap santri tentang apa saja bahaya bullying terhadap dampak psikologis. Tujuan sosialiasi diadakan supaya santri mempelajari dan mengetahui bahwa bullying itu merugikan baik bagi korban maupun pelaku. 

    Disini saya akan menyampaikan cara mengatasi bullying yaitu: Tidak menunjukkan rasa takut dan sedih, tunjukkan prestasi, perbanyak menjalin pertemanan, tumbuhkan rasa percaya diri, tidak terpancing untuk melawan, jika melihat kejadian bullying segara lapor kepada pihak yang berwenang. Untuk di lingkungan pesantren kita  harus bisa menerima semua teman dengan kekuarangan dan kelebihannya masing-masing. Tanpa harus membedak-bedakan satu sama lain, apalagi membedakkan santri lama dan santri baru. 

   Janaganlah kalian membully, karena duania ini akan lebih  indah  jika tak ada si bully. Semoga tulisan ini  bisa bermanfaat bagi pembaca. Maaf jika ada salah ketik atau kata. Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun