Mohon tunggu...
Syafrul Bandi
Syafrul Bandi Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

satu langkah dulu.. bandisyafrul@yahoo.co.id syafrulbandi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dengan Keyakinan Hadapi Masalah Keuangan Akibat Pandemi

1 Mei 2020   15:25 Diperbarui: 1 Mei 2020   15:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ucapan itu bukanlah omong kosong, melainkan gambaran keyakinan yang kuat.Berkat keyakinan yang besar terhadap kemampuan dirinya, Ali berhasil meraih meraih prestasi sebagai petinju terbesar pada masanya.

Masih kisah dari sosok yang sama, Mohammad Ali ketika dalam sebuah wawancara ditanya tentang apa yang membuatnya menjadi pahlawan besar dalam dunia tinju, ia jawab, “Untuk menjadi pahlawan, pertama kali anda harus percaya dan yakin bahwa andalah yang terbaik, meski kenyataannya anda bukanlah yang terbaik, bersikaplah seakan-akan anda yang terbaik.” 

Ali ingin mengajak kita memahami pentingnya memiliki keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri sehingga kita dapat meraih tujuan.Tentu masih banyak kisah lain yang menginspirasi mewujudkan mimpi dengan keyakinan diri.

JANGAN TUNGU – TUNGGU 

gambar alinea.id
gambar alinea.id
Implementasinya, sekarang apa yang harus dilakukan ? masalah yang dialami saya barangkali tidak jauh berbeda dengan saudara-saudara sebangsa yang tergolong ekonomi biasa-biasa saja.Ketika dihadapkan situasi seperti ini membuat rasa cemas, khawatir, takut roda ekonomi terhenti.Kalau tidak bekerja tidak makan.

Terlepas anda termasuk yang sedang mengap-mengap, atau yang masih bisa menarik nafas karena masih bisa mendapat penghasilan atau memiliki dana simpanan.Tetap harus diupayakan langkah menjaga stabilitas keuangan.Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kedepan, konteksnya dengan Covid – 19 kapan akan berakhir, masih belum pasti.

Ketidakpastian bisa membuat pikiran kosong, jangan dibiarkan diisi oleh pikiran lemah, ragu-ragu, tidak yakin dan menyesatkan lainnya.Semoga stabilitas keuangan dapat terjaga dengan melakukan beberapa hal :

  • Memanfaatkan seoptimal mungkin masa pemberlakuan langkah-langkah strategis dalam rangka menghentikan wabah ini oleh pemerintah.
  • Mengapresiasi tenaga kesehatan yang tak mengenal lelah berjibaku digaris depan dengan taruhan nyawa untuk menyelematkan nyawa korban yang terinfesksi.
  • Bagi yang mampu mari ulurkan tangan untuk penggalangan bantuan berupa dana atau kebutuhan pokok harian.Dengan hanya atas dasar ketulusan hati yang paling dalam saja bersolidaritas pada sesama untuk mengatasi wabah, tidak diembel-embeli hal lain, ikhlas melakukan gerakan sosial.
  • Telaah terlebih dahulu berbagai informasi untuk menangkal kesimpangsiuran informasi bisa jadi itu hoaks.Jangan terjebak diksi yang menggelitik dan meyakinkan.

Dan hal penting lainnya,

  • Menyusun Anggaran, atau menata ulang, memetakan kembali sumber mana yang harus ditekan atau dihemat dengan cermat.
  • Tetap bekerja dengan giat, jika yang tidak kehilangan pekerjaan persoalannya tidaklah terlalu rumit, nah yang dirumah saja ( dirumahkan ) harus tergerak, melesat mencari atau menciptakan peluang baru untuk mendapatkan penghasilan.
  • Bulatkan tekad, memperbaiki masalah finansial tidak akan berhasil bila tidak ada komitmen.
  • Menerima kenyataan, bahwa selain kesulitan ada kemudahan
  • Doa, manusia hanya berdaya upaya, panjatkan doa selalu pada sang Pencipta, memohon segera terbebas dari ancaman Corona…

Dengan melakukan yang bermakna dan membuat diri kita berharga semoga menemukan hal-hal yang baik dari kondisi yang kita jalani saat ini.Temukan titik pencapaian yang membuat kita seimbang dalam menghadapi goyahnya ekonomi, berdampak pada sektor keuangan akibat pandemi. Dan setidaknya dengan kejadian saat ini kita mendapatkan pembelajaran baru. Kita coba ikhlas menerima kenyataan, Corona sudah memaksa manusia mengubah sikap dalam kehidupan nyata, petik sikap, kita bisa tumbuh diatas derita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun