Jakarta -- Oesman Sapta Odang (OSO) yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Makruf Amin mengunjungi Posko Koalisi Nasional -- Relawan Muslim Indonesia (KN-RMI). Ditemani Muhammad Guntur anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Hanura/Ketua Umum IPTI, OSO diterima oleh Gusti Rahmat Ketua Umum Sahabat Muslim Jokowi-Amin/Sekretaris KN-RMI dan Syafrudin Budiman Ketua Umum Barisan Pembaharuan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (DPP Hanura) ini sengaja hadir ke Posko KN-RMI, Rabu (06/02/2019) untuk memberikan semangat kepada para relawan yang bermarkas di Jl. Slamet Riyadi 05 Jakarta Timur.
"Terima kasih saya sampaikan kepada relawan yang sudah berjuang untuk Jokowi-Amin. Kita ingin memastikan semua relawan terus bergerak untuk kemenangan Jokowi-Amin," ujar OSO yang juga menjabat Ketua DPD RI ini.
Katanya semua kekuatan relawan harus difungsikan secara maksimal, agar terus bergerak ke akar basis massa paling bawah. Â OSO juga memuji relawan KN-RMI yang fokus menggarap basis muslim terutama yang mengambang dan perlu penguatan keyakinan untuk mendukung Jokowi-Amin.
"KN-RMI yang diisi anak-anak muda muslim bisa benteng pertahanan Jokowi-Amin. Habis ini kita gerakkan bersama-sama secara maksimal demi Jokowi dua periode," katanya memberikan semangat.
Sementara itu Gusti Rahmat Sekretaris KN-RMI menyatakan, berterima kasih atas kunjungan dan dorongan semangat yang diberikan OSO. Katanya, hal yang istimewa bisa kehadiran pak OSO yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin.
"Kami KN-RMI fokus menggarap basis muslim terutama yang muda-muda untuk mendukung Jokowi-Amin. Terutama kami menggarap basis muslim di daerah-daerah menjadi basis massa paslon lainnya," terang Gusti.
Kata Gusti sambil menjelaskan ke OSO, saat ini ada 4 pilar kekuatan muslim.
"Pertama basis Islam Tradisionalis/Nahdliyin, kedua basis massa Islam Modern/Muhammadiyah dan ketiga basis massa Islam Ihwanul Muslimin/PKS-HTI. Selanjutnya, yang keempat basis massa Islam lainnya, ada Al-Irsyad, IPTI, Al-Wasiliyah, Ihtidai'ah, Tarekat, dll," terang Gusti.
Menurutnya, untuk massa NU kami sangat yakin mayoritas ke Jokowi-Amin dan massa Muhammadiyah masih kami maksimalkan karena masih banyak yang mengambang. Sementara kata Gusti, untuk Ikhwanul Muslimim sudah pasti bukan ke Jokowi. Sedangkan yang masih punya potensi digarap maksimal adalah massa Islam lainnya/massa ormas selain NU-Muhammadiyah.
"Jokowi selama ini diidentikkan seolah-olah anti-Islam. Padahal saat ini banyak sekali generasi muda muslim yang mendukung Jokowi-Amin. Itu isu yang tidak benar, hal ini yang akan kami beritahukan kepada umat di bawah bahwa Jokowi sangat dekat dengan muslim," tukas Gusti.