Mohon tunggu...
Syafrudin Budiman SIP
Syafrudin Budiman SIP Mohon Tunggu... Administrasi - Saya aktivis pejuang yg sering turun ke jalan untuk demo menyuarakan aspirasibrakyat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan Aktivis Politik di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Husin Shahab Caleg PSI Ajak Masyarakat Jangan Pilih Caleg Koruptor

17 September 2018   08:49 Diperbarui: 17 September 2018   09:26 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Aktivis Muda yang juga pemerhati hukum Husin Shahab meminta masyarakat pada Pileg 2019 jangan memilih Caleg mantan terpidana korupsi. Dirinya mengaku sangat kecewa mendengar putusan MA meloloskan eks koruptor boleh nyaleg.

"Saya menelusuri dan membaca isi UU Pemilu memang tidak ada larangan kepada eks koruptor untuk nyaleg dan yang mengesahkan Undang-undang tersebut anggota dewan sebelumnya pada tahun 2017. Akan tetapi MA mengabaikan Hukum materil yang mana masyarakat menolak para maling berdasi maju sebagai anggota legeslatif," terang Husin Shahab saat dihubungi, Minggu (16/09/2018).

Menurutnya, undang-undang ini memang membuka lebar bagi mantan-mantan maling yang sebelumnya sudah dipenjara dan tobat dibolehkan nyaleg. Walaupun, katanya sudah membuat pernyataan dari eks koruptor itu, akan tapi ini akan menjadi presenden buruk dalam perpolitik nasional.

"Artinya, masyarakat akan menilai bahwa perbuatan seorang politisi mencuri uang rakyat akan dianggap hal yang wajar. Dan ini akan menjadi pembelajaran bagi politisi muda, tidak mendidik. Ini harus dicegah," jelas Caleg DPR RI Dapil XI Madura dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) No 1 ini.

Husin juga mengatakan, analoginya, seandainya dirinya punya pembantu rumah tangga maling harta kekayaan di rumahnya. Selanjutnya kata Husin, dia ditangkap dan dipenjara. Kemudian setelah bertobat dia kembali lagi untuk melamar kerjaan jadi pembantu di rumah lagi.

"Kalau saya waras apa mungkin saya terima orang tersebut kerja lagi sedangkan dia sudah banyak menghabiskan uang saya? Logikanya, secara umum orang akan menolak karena khawatir orang tersebut akan mengulangi lagi," tegas Husin.

Katanya kekhawatiran ini juga akan dirasakan oleh rakyat,  apabila eks koruptor kembali mau jadi wakil rakyat. Sehingga menurutnya, jelas rakyat tidak akan terima soal ini.

"Seharusnya putusan MA itu lebih bijak dan lebih mementingkan kondisi sosial saat ini. Masyarakat sudah muak dengan anggota dewan yang tidak bekerja dan bahkan hanya untuk memperkaya dirinya dan kelompoknya," desaknya.

Sebagai politisi muda PSI dirinya ingin memberikan penyadaran tentang hal itu kepada masyarakat. Dari sejak dini Husin ingin selalu mengajak masyarakat untuk tidak menerima uang caleg yang mau beli suaranya. Karena katanya, dengan cara membeli suara nanti ketika jadi anggota dewan tersebut tidak punya tanggungan.

'Kan sudah beli suaranya jadi buat apa tanggungjawab. Saya mengajak masyarakat Madura khususnya untuk pilih caleg yang betul-betul ingin membawa perubahan," pintanya kepada masyarakat jangan memilih Polisi yang sudah bermasalah atau busuk. (red)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun