Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nampak Terang 'Sampan Itu, Berlayar' di 'Teluk Tradisi'

26 Februari 2024   11:08 Diperbarui: 26 Februari 2024   11:19 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan Akhir

"Sampan Itu Samar Menghilang Ke Utara" adalah novel dengan tema dengan indikasi Tradisi yang kuat. Dapat menjadi media pengingat, tentang suatu masyarakat masa lampau, yang hidup dengan prinsip-prinsip sakral.

Dapat menjadi sarana 'transmisi' moral tradisional yang mengandung 'adab tinggi' bagi generasi kini dan mendatang, di jazirah Sulawesi Barat, khusunya di wilayah geografis, dimana sumber cerita itu berasal.

"Sampan Itu Samar Menghilang ke Utara" merupakan Babad Tanah Leluhur bagi masyarakat kawasan teluk Mandar. Kisahnya tentang idealitas tipe manusia tradisi, yang otoritatif, dan melekat pada tokoh Tappappauang dan Lissiq Manurung.

Kisah sukses sejarah kehidupan mereka, sebagai pribadi 'individu' dan pribadi 'publik' sebagai pemimpin masyarakat sebuah suku.

"Sampan Itu Samar Menghilang ke Utara" menyisakan tiga 'problem' esensial: (1) dengan minimnya 'fakta sejarah' dalam cerita, novel ini berpotensi dibaca sebagai 'mitos', karena telah mempersempit spektrum historikalnya.

(2) Eksploitasi kisah 'bulan madu', dengan 'reka adegan' praktik 'ilmu kamasutra', yang 'berulang-ulang', juga berpotensi menggerus wibawah sains sacra tentang hubungan suami istri, bagi masyarakat Tradisi.

(3) Penulis 'lupa' mengeksplorasi transformasi tradisi yang terjadi secara fundamental, yakni perubahan kepercayaan lama kepada kepercayaan baru (sallang). Transformasi tradisi ini sebenarnya salah satu isu/tema tradisi yang krusial yang dapat diberdayakan dalam novel.

 

#Sumber Esai, https://www.pedomankarya.co.id/2024/01

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun