Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setapak Jalan Cinta, Asmara Hujan: 2 Puisi

28 Juni 2023   07:35 Diperbarui: 28 Juni 2023   07:46 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SETAPAK JALAN CNTA

Besok, kembali aku melanjutkan perjalanan yang tiada pernah kau pahami. Setapak jalan pada kelopak mata yang tersembunyi, tiada nyanyi. Diantara semu cita-cita, harapan dan mimpi, aku belum ma'fum jalan itu abadi. Ketika aku gelisah dalam labirin akal dan hati, resah diantara kelokan nafsu dan cinta dan galau akan dunia dan isinya: yang kau tawarkan sambil bergurau, sambil bersiul-siul. Besok aku kembali menemukan jalan yang telah kau tinggalkan dan kembali kepadamu mengatakan bahwa jalan itu abadi karena Cinta.

ASMARA HUJAN

Kau musnah rusuh dalam dadaku ketika kau cium lewat hujan dengan wajah lembut basah. Siang menjelma malam pekat dan angin diam. Begitu sutera bibirmu mulai merayap kesisi telingaku. Ah.. hentikan, tak kuasa aku menampung dahsyat asmaramu, cintaku sebutir pasir, cintamu tak ada taksir. Tapi sungguh, tak ingin aku sendiri mengeja sunyi. Oh ...

Sumber Puisi: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun