Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lima Purnama dan Perjumpaan Kembali

19 Mei 2023   06:55 Diperbarui: 19 Mei 2023   06:53 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LIMA PURNAMA

Kepada perempuan D

Memimpimu aku seperti bercinta. Seperti percintaan kita pada swalayan purba di sela tumpukan barang peradaban, dan kau merengek dibelikan antologi puisi. 

Lima purnama aku tinggal kau di rumah tanpa senda gurau, di hutan aku tidak ada kabarmu dan setiap malam awan menumpahkan gelisah padaku. 

Mungkin di depan rumah ada gerimis malam pekat, mobil patroli dan pejalan kaki tak perduli lagi pada hujan. Di belantara gelisah aku memimpimu dengan pesona selendang putih dan berbisik ke telingaku; buatkan aku puisi tentang cinta, tentang rindu dan kematian.

PERJUMPAAN KEMBALI

Kotak-kotak televisi tersusun rapi, membentuk bangunan sunyi dalam diri dan botol-botol parfum berbau mati, sebab pada semesta kerinduan rumput-rumput tak berwaktu lagi untuk tumbuh. Bengkel-bengkel pencetak angka-angka mengasingkan nyanyiku di sudut ruang. Hanya lempeng rindu itu semakin menjadi bara setelah tangis jatuh pada perjumpaan sesaat dan cintamu mengabadikan wajah kita dalam bingkai bulan sunyi di kaki seribu awan.  

Sumber Puisi: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun