Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Derita Sukma, Meraba Cahaya, dan Cakrawala: 3 puisi

12 Mei 2023   07:10 Diperbarui: 12 Mei 2023   07:13 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dictio.id/

DERITA  SUKMA

Begitu dalam pekat malam merasuk sukma ketika sosok bayang menjauh dari wujudnya. Hanya lolong kelam menjerit tajam. Matamu tertutup dalam sajakku dan kegelapan membuatku mandul. Anak-anak membeku dalam botol tinta padahal matamu tak pernah lelah melagu rindu. 

Tetapi sungguh sukmaku dicekam derita malam penuh asap hitam saat ini. Saat rasaku mati di depan wajahmu.

MERABA CAHAYA

Kelesuan itu menjadi asap meliuk-liuk gelisah di kaki kursi di cengkeram gelap. Dalam tebaran pasir memantul cahaya matahari, aku tak tahu dimana cahaya-Mu di antara ribuan cahaya.

CAKRAWALA PUTIH

Dalam tarian nafas batas cakrawala, kurenggut segala duka yang membanjir di ubun-ubun waktu. Semua bening seperti embun yang menyimpan bias cahaya, sebab dia begitu dekat di urat nadi. Semua lara terajut jadi kasih.

Sumber Puisi: Syafruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun