"Dengan satu suara, hati dan lidah, dipublikasikan dan diproklamasikan bahwa Pangeran Charles Phillip Arthur adalah, dengan memori bahagia almarhum, menjadi satu-satunya yang sesuai hukum Charles III,"
"Tuhan dengan siapa raja dan ratu sebelumnya untuk memberkati Yang Mulia dengan tahun-tahun yang panjang dan bahagia untuk memerintah kami. God saves the King,"Â
Demikian sepengal bunyi dokumen yang diumumkan Dewan Aksesi melalui Garter Principle King of Arms, juru kunci kerajaan. Dalam prosesi berikutnya, Raja Charles III, memberikan jawabaan penerimaan:
"Saya melaksanakan tugas berat yang telah dibebani dan yang sekarang saya persembahkan apa yang tersisa untuk saya dalam hidup saya mohon bimbingan dan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa. So help me God," Â
Keabsahan sebagai pemegang tampuk tertinggi kekuasaan monarki Inggris, menarik dengan pasti seluruh sumpah setia pejabat negara itu, tanpa kecuali. Tak tersisa, seluruh warga yang senantiasa setia pada raja atau ratu.
* * *
Warsa 1997, sosok Charles Philip Arthur George menjadi pusat berita. Beredar kabar angin: beliau telah mengucapkan dua kalimat syahadat, sebuah pernyataan keislaman. Dan menjalani kehidupan sebagai muslim secara rahasia.
Publik Eropa, khususnya masyarakat elit Inggris, menjadi gerah. Putra Mahkota kerajaan telah memeluk Islam, bahkan menganut sufisme. Di media massa, bersileweran opini yang meng-counter. Pihak yang tidak percaya, bersuara: Pangeran Charles hanya bersimpati pada gagasan Islam. Keislamannya hanya di mulut, tidak di hati. Istana Buckingham meresponnya sebagai omongan yang omong kosong.
Adalah Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani al-Qubrusi (qs), seorang Mufti Turki asal Cyprus, Mursyid Tariqat sufi Naqshbandi Haqqani, dalam sebuah kesempatan menyebut: "Anda akan menemukan bahwa calon raja anda adalah seorang Muslim."
Beliau bersedia melayani Wawancara dengan statiun TV di Turki, untuk menyatakan sebuah realitas. Menjawab selaksa keraguan yang menyebar liar mengenai keislaman sang Pangeran, ketika itu.
Beliau adalah seorang "Muslim Sufi yang Tulus". Dan beliau selalu menunjukkan cinta dan penghargaannya terhadap sufisme dan Islam.